Kadin Jatim-Plan Indonesia Bantu Permodalan Usaha Mikro
Rabu, 21 November 2012 19:53 WIB
Surabaya - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menjalin kerja sama dengan organisasi pengembangan masyarakat Plan Indonesia untuk membantu pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja dan akses permodalan usaha mikro.
"Untuk merealisasinya, kami dan Kadin Jatim sepakat menjalankan program pemberdayaan ekonomi kaum muda yang fokus pada pengembangan tenaga kerja muda berusia antara 18-24 tahun," kata Direktur Program Plan Indonesia Nono Sumarsono di Surabaya, Rabu.
Program tersebut akan dilakukan selama tiga tahun dengan memberikan pelatihan sesuai kapasitasnya, meliputi persiapan ke dunia kerja, pelatihan teknik kejuruan termasuk tentang hak-hak pekerja dan pengelolaan keuangan hingga kesetaraan gender.
Mengenai titik berat program tersebut, lanjut Nono, terlihat pada partisipasi golongan marjinal. Untuk itu pada tahap awal, program ini akan dilaksanakan di Surabaya.
"Pada waktu yang sama, kami juga mengadakan program itu di Kabupaten Mojokerto, Gresik, dan Sidoarjo," katanya.
Ke depan, pihaknya bersama Kadin Jatim juga menyiapkan pelatihan hingga penempatan untuk para pekerja muda di berbagai perusahaan sesuai bidang pelatihan mereka.
"Kami yakin melalui program yang dilaksanakan hingga tahun 2015 dapat membantu pemerintah memberikan akses permodalan usaha mikro bagi 13 ribu lebih kaum muda di Jawa dan Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah itu, 80 persen di antaranya adalah perempuan," katanya.
Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattaliti mengatakan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama Kadin Indonesia dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Tujuan program ini agar kaum muda mampu bekerja secara profesional di bidangnya. Apalagi, sesuai Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Jatim mencapai 37.476.757 orang, sedangkan jumlah pencari kerja sebanyak 819.460 orang," katanya.
Jika dirinci berdasarkan tingkat pendidikan, SD sebanyak 247.547 orang, SLTP 207.679 orang, SMA 152.397 orang, SMK 129.799 orang, D1-D3 31.623 orang, dan S1 50.388 orang. Dari data tersebut tenaga produktif yang berusia 18-24 tahun mencapai 52,31 persen.
"Kondisi itu menunjukkan bahwa program kerja sama yang kami laksanakan dengan Plan Indonesia tepat terutama memberdayakan kaum muda yang putus sekolah seperti tingkat SD, SMP, dan SMU maupun SMK," katanya.(*)