Surabaya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui penyelenggaraan Financial Expo (FinExpo) yang bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di berbagai daerah di Indonesia termasuk Surabaya, Jawa Timur.
“Kita adakan secara nasional. Namun puncak acaranya kita memilih Surabaya karena ekonomi Indonesia terbesar kedua itu adalah Surabaya,” kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan, dan Komunikasi OJK Muhammad Ismail Riyadi di Surabaya, Jumat.
Ismail mengatakan penyelenggaraan FinExpo dalam BIK 2025 ditujukan untuk memperluas akses keuangan yang aman serta memenuhi prinsip legal dan logis sekaligus memperkuat kontribusi sektor jasa keuangan terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah.
Terlebih berdasarkan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 terdapat target bersama untuk dicapai yakni inklusi keuangan nasional 91 persen pada 2025 dan 98 persen pada 2045.
Untuk saat ini menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 66,46 persen dan indeks inklusi keuangan 80,51 persen.
Ismail menjelaskan salah satu hambatan dalam mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia adalah karena akses dan infrastruktur yang belum merata terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Meski demikian, ia berkomitmen untuk terus memperluas akses dan informasi mengenai keuangan termasuk kepada para pelajar, ibu-ibu, hingga pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Senada, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari mengatakan belum meratanya akses informasi dan teknologi menjadi kendala utama dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Ia mengatakan perkembangan teknologi dan infrastruktur Pulau Jawa cenderung lebih masif dibandingkan pulau lain sehingga masyarakatnya memiliki media penyaring informasi yang lebih bervariasi.
“Jadi memang setiap kota, setiap wilayah itu memang tidak bisa disamakan tantangan ataupun kendala yang dihadapi,” kata Yunita.
Yunita menyebutkan untuk meningkatkan akses keuangan di daerah Jawa Timur pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Kegiatan FinExpo 2025 yang digelar selama 23–26 Oktober tersebar pada area Tunjungan Plaza 1, 2, 3, dan 6 dengan program mencakup sesi edukasi, konsultasi, pameran produk/layanan PUJK, serta aktivasi pembukaan akses.
Partisipasi melibatkan PUJK konvensional dan syariah, regulator, komunitas, UMKM, serta pemerintah daerah.
