Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur melakukan normalisasi sungai dengan membersihkan bangunan liar sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir saat musim hujan datang.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya Achmad Zaini di Surabaya, Jumat mengatakan terdapat sebelas bangunan liar yang dibersihkan karena dibangun di atas saluran air.
"Penertiban tersebut dilakukan karena sejumlah bangunan semi permanen berdiri di atas sempadan Saluran Kebonagung di Jalan Jetis Seraten, Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, Surabaya," katanya.
Dalam pembongkaran tersebut, Satpol PP Kota Surabaya melibatkan petugas dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Serta Pertanahan (Disperkim), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), anggota Satpol PP tingkat kecamatan serta di dampingi oleh TNI-Polri dan perangkat wilayah setempat.
"Penertiban ini kami lakukan atas wewenang yang diberikan oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk melakukan penertiban bangunan liar di sempadan Saluran Kebonagung ini. Yang mana penertiban ini kami lakukan untuk mengembalikan fungsi saluran air ini sesuai dengan fungsinya,” katanya.
Selain mengembalikan fungsi saluran, Zaini menuturkan, penertiban yang dilakukan pada bangunan liar tersebut bertujuan mencegah potensi banjir.
“Keberadaan bangunan liar di atas sempadan sangat berisiko karena dapat menghambat aliran air yang mana dapat menyebabkan banjir. Sehingga, dengan adanya penertiban ini diharapkan tidak ada banjir di sekitar lokasi penertiban yakni di wilayah Ketintang, Karah, Gayungan serta wilayah Wonocolo," katanya.
Tak hanya menertibkan bangunan semi permanen, petugas juga membantu para pemilik bangunan memindahkan barang-barang yang masih dapat digunakan.
“Beberapa dari pemilik bangunan ada yang melakukan penertiban secara mandiri, untuk bangunan yang lainnya kami dibantu oleh rekan-rekan DSDABM untuk alat beratnya. Petugas kami juga turut membantu warga untuk mengangkut barang-barang yang masih bisa dipakai,” ujarnya.
