Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menekankan ke guru untuk membentuk budaya belajar yang positif, dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dari tindakan kekerasan, perundungan.
Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati mengemukakan tentang pentingnya peran kepala sekolah dan guru dalam membentuk budaya belajar yang positif.
"Kepala sekolah dan guru bukan hanya sebagai pengelola pendidikan, tetapi juga pemimpin perubahan yang menentukan arah masa depan anak-anak. Karena itu, mereka memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif," katanya di Kediri, Rabu.
Wali Kota dalam acara rapat koordinasi pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Kediri tersebut menambahkan pendidikan adalah fondasi dasar bagi kemajuan suatu daerah.
“Pendidikan ini adalah investasi jangka panjang yang menentukan masa depan bangsa. Dari pendidikan, lahir karakter, inovasi, serta nilai-nilai moral dan budaya,” ujar dia.
Dirinya juga menyoroti perubahan zaman yang menuntut guru untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi dan profesi baru.
Ia menyebut, guru memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual.
Wali Kota Kediri juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman dari tindakan kekerasan, perundungan (bullying), maupun ancaman penyalahgunaan narkoba.
Mbak Wali, sapaan akrabnya mengingatkan agar guru mampu mendeteksi potensi kekerasan sejak dini, berkolaborasi dengan guru BK, serta bersama seluruh pihak berupaya melindungi anak-anak dari berbagai pengaruh negatif.
Sebelumnya, ia juga menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan seperti angka putus sekolah, menyisipkan pendidikan karakter dalam kurikulum, dan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan. Apabila hal-hal tersebut tidak diperhatikan ke depannya bisa menghambat jalannya pendidikan di Kota Kediri.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak untuk memperhatikan hal ini, sehingga ke depan generasi muda di kota ini mempunyai etos kerja yang baik. Salah satunya untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas namun juga memiliki integritas tinggi.
Pemkot juga terus berupaya mengurangi angka putus sekolah, sehingga harapannya angka putus sekolah di Kota Kediri ini 0 (nol).
Di Kota Kediri diketahui jumlah putus sekolah kurang lebih 1.500 orang dan yang sudah berhasil tertangani hampir 1.000 orang, sehingga tinggal sekitar 500 orang yang masih menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan.
Rapat koordinasi pendidikan ini diharapkan bisa untuk menyatukan langkah dan strategi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Kediri.
