Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya menangani kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak yang ada di daerah Pamekasan, Jawa Timur, melalui program imunisasi tambahan.
"Untuk Pamekasan konteksnya ketika mereka terdampak KLB, itu kita sudah lakukan pemberian imunisasi tambahan di sana, tujuannya untuk bisa langsung mengatasi outbreak atau KLB yang terjadi di sana," kata Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Prima menjelaskan imunisasi tambahan diberikan di luar dari terselenggaranya program Sepekan Mengejar Imunisasi (PENARI) yang akan dimulai pada 27 Oktober hingga 1 November 2025 mendatang.
Menurutnya, adanya KLB telah menjadi tugas pemerintah setempat untuk mengejar capaian Outbreak Response Immunization (ORI) minimal mencapai 95 persen. Kejadian ini juga patut dijadikan refleksi agar tidak terulang di masa depan.
"Kami berharap Pamekasan bisa mengambil kesempatan ini untuk mengejar target-target ORI yang tadi belum didapatkan. Jadi kepentingan kesehatan punya komitmen kuat, sekali lagi, untuk imunisasi yang aman, lengkap dan merata, itu kuncinya," kata Prima.
Jika capaian ORI belum tercapai, Prima mengatakan Pamekasan dapat mengejarnya melalui program PENARI. Dalam program itu, Kementerian Kesehatan berupaya menggenjot semangat daerah untuk mengejar target imunisasi dengan menggelar perlombaan.
Daerah dengan persentase vaksinasi tertinggi akan mendapatkan hadiah dari Kementerian Kesehatan. Seluruh daerah dikatakannya dapat ikut serta dalam perlombaan.
"Ini sifatnya nanti akan kami lombakan, mana daerah yang terbanyak berhasil mengejar layanan imunisasi dalam sepekan, itu yang akan menjadi juara," tambahnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyatakan bahwa jumlah pasien campak yang meninggal dunia bertambah menjadi 10 orang dari sebelumnya tujuh orang hingga 8 Oktober 2025 lalu.
Diketahui total jumlah warga yang terdeteksi positif terserang campak ada sebanyak 178 orang dari jumlah terduga sebanyak 734 orang. Berdasarkan hasil analisis para tenaga medis, rata-rata pasien campak yang meninggal karena mengalami komplikasi seperti infeksi paru dan otak.
Pasien yang meninggal dunia pun dikabarkan sudah dalam kondisi yang sangat parah ketika dibawa ke fasilitas kesehatan.
Kemenkes tangani campak di Pamekasan melalui imunisasi tambahan
Rabu, 15 Oktober 2025 21:45 WIB
Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine menjelaskan upaya yang dilakukan untuk menangani KLB campak di Pamekasan, Jawa Timur dalam temu media di Jakarta, Rabu. (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)
