Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember mengajari para siswa untuk tangguh bencana dalam upaya membangun budaya sadar bencana sejak dini di SD Labschool Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana dengan simulasi itu merupakan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SD Labschool yang berada di Kecamatan Patrang dan digelar selama dua hari pada 14–15 Oktober 2025.
"Dengan kegiatan itu kami membangun budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan serta meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana di wilayahnya," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jember Maryani di SD Labschool Patrang, Rabu.
Pada hari pertama, kegiatan diisi dengan sosialisasi kebencanaan bagi 81 siswa dan tenaga pendidik oleh tim BPBD Jember, dilanjutkan dengan simulasi dasar dan pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) oleh Puskesmas Patrang.
Selain itu, sekretariat bersama SPAB turut memberikan materi kesiapsiagaan bagi para guru dan pengelola sekolah.
Kemudian pada hari kedua, BPBD Jember bersama lintas sektor melaksanakan gladi bersih dan simulasi bencana gempa bumi yang melibatkan berbagai unsur di antaranya Koramil, Polsek Patrang, Sekber SPAB, Puskesmas Patrang, dan Destana Jumerto.
"Dalam simulasi gempa itu, siswa, guru, dan wali murid berperan aktif sebagai peserta latihan evakuasi dan tim pendukung lapangan. Para siswa dilatih untuk melakukan evakuasi saat terjadi gempa bumi, lengkap dengan aba-aba dan tindakan penyelamatan yang benar," tuturnya.
Tim BPBD Jember menjelaskan prinsip dasar SPAB, seperti pentingnya mengenali potensi bahaya di lingkungan sekolah, memahami jalur evakuasi, serta langkah penyelamatan diri ketika bencana terjadi.
"Selain memberikan pengetahuan teoritis, kegiatan juga diisi dengan gladi bersih sebelum simulasi dimulai, guna memastikan seluruh peserta memahami peran masing-masing dengan baik," katanya.
Maryani mengatakan SPAB merupakan bagian dari upaya membangun budaya sadar bencana di lingkungan pendidikan karena sekolah adalah tempat yang strategis untuk menanamkan nilai kesiapsiagaan.
Sementara Kepala BPBD Jember Indra Tri Purnomo mengatakan kolaborasi lintas sektor itu menjadi kekuatan penting dalam membangun sistem pendidikan yang aman, siaga, dan tanggap terhadap ancaman bencana.
"Dengan adanya kegiatan SPAB itu diharapkan seluruh warga sekolah dapat bertindak cepat, tenang dan terkoordinasi ketika terjadi bencana," ujarnya.
Ia menjelaskan sekolah adalah lingkungan strategis untuk membentuk kesadaran dan keterampilan menghadapi bencana, sehingga ke depan BPBD Jember berkomitmen untuk terus memperluas pelaksanaan Program SPAB di berbagai sekolah sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat tangguh bencana sejak dini.
