Pasuruan (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono menilai pengembangan pariwisata di Indonesia memerlukan dukungan kuat dari sisi transportasi publik yang terintegrasi dengan destinasi wisata.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Diseminasi Pemasaran Pariwisata Digital yang digelar Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Komisi VII DPR RI di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.
Menurut Bambang Haryo, transportasi publik yang efisien menjadi salah satu faktor penting agar wisatawan domestik maupun mancanegara tertarik berkunjung ke berbagai destinasi di Indonesia.
"Destinasi wisata kita sangat butuh akses transportasi publik yang terintegrasi. Turis asing sering enggan datang karena negara tetangga sudah punya sistem transportasi yang memadai, langsung terkoneksi dengan destinasi wisata," ujarnya.
Ia mencontohkan kondisi di Bali yang kini mengalami kepadatan dan ketidaknyamanan akibat minimnya transportasi umum.
"Bali sekarang overload karena semua wisatawan, baik domestik maupun asing, harus memakai kendaraan pribadi. Ini harus segera dibenahi," ujarnya.
Ia optimistis Indonesia mampu bersaing secara global jika pemerintah serius memperbaiki fasilitas publik penunjang pariwisata.
"Potensi kita luar biasa, ada ribuan destinasi wisata alam dan budaya. Negara lain bisa menargetkan puluhan juta turis, masa kita kalah dengan potensi sebesar ini," ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat promosi wisata dengan menyarankan supaya hotel, restoran dan pelaku ekonomi kreatif di daerah aktif menjadi corong promosi destinasi lokal.
"Kita punya 300 ribu restoran dan ratusan ribu hotel yang bisa jadi corong promosi. Bahkan tenaga kerja Indonesia (TKI) pun bisa berperan, satu TKI menargetkan dua wisatawan saja, kita sudah bisa datangkan jutaan turis," ucapnya.
Analis Kebijakan Ahli Muda Kemenpar Emi Irmawati menjelaskan kegiatan bimtek ini merupakan bentuk sinergi pemerintah pusat dengan DPR RI dalam mendorong pelaku pariwisata melek digital.
"Bimtek ini kami selenggarakan untuk membekali pelaku pariwisata cara memasarkan produk wisata di media sosial. Ini bagian dari kolaborasi dan sinergi antara Kemenparekraf dengan Komisi VII DPR RI," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo Yudhi Irianto menyampaikan apresiasi atas dukungan DPR RI dan Kemenpar dalam memperkuat promosi wisata daerah.
"Kami berterima kasih kepada Komisi VII DPR RI dan Kemenpar. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa menumbuhkan ekonomi kreatif baru dan mempromosikan kembali pariwisata Sidoarjo agar lebih dikenal," tuturnya.
