Surabaya (ANTARA) - PT Hardayawidya Graha selaku penyelenggara Pekan Raya Jawa Timur (PRJ) Surabaya 2025 menggaungkan pertumbuhan ekonomi inklusif dengan menghadirkan 250 peserta tenant dari berbagai sektor industri.
Direktur PT Hardayawidya Graha Gito Sugiarto mengatakan kegiatan yang digelar di Grand City Surabaya pada 9–19 Oktober 2025 itu, juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Selain menjadi ajang hiburan dan belanja masyarakat, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi Jawa Timur. Kami berharap PRJ dapat menjadi destinasi wisata belanja, hiburan, dan promosi produk lokal,” kata Gito di Surabaya, Jumat.
Ia menambahkan, pameran selama 11 hari tersebut menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja dari berbagai bidang, mulai dari vendor, kontraktor, petugas keamanan, hingga layanan kebersihan.
Beragam sektor industri, lanjutnya, juga turut berpartisipasi, seperti makanan dan minuman, otomotif, elektronik, fesyen, industri kreatif, perbankan, hingga pariwisata.
Gito juga menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat dan pemerintah daerah terhadap keberadaan Grand City Surabaya yang kini berusia 15 tahun.
“Selama 15 tahun, Grand City telah tumbuh menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa Timur, bukan hanya sebagai pusat perbelanjaan, tetapi juga ruang kebersamaan dan inspirasi bagi keluarga,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jika gelaran PRJ Surabaya 2025 tersebut, sengaja digelar pada bulan Oktober untuk menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Marketing Communication Manager PT Hardayawidya Graha Iwan Wijaya mengatakan ajang promosi, hiburan, dan belanja tersebut dibuka mulai pukul 15.00- 22.00 WIB untuk hari Senin-Jumat (weekday) dan 10.00 - 22.00 WIB untuk Sabtu-Minggu (weekend).
Sedangkan untuk harga tiket masuk, lanjutnya, dibanderol dengan harga Rp20.000(weekday) dan Rp25.000(weekend).
"Tiket dapat dibeli secara on the spot (OTS) maupun daring melalui aplikasi BBO atau klik tautan pada bio akun Instagram @prj.sby," katanya.
