Dokter Kulit Surabaya jadi pembicara di seminar Korea Derma 2025

Surabaya (ANTARA) - Dokter spesialis kulit asal Surabaya, dr. Henry Tanojo, Sp.DVE, FINSDV, akan menjadi pembicara dalam seminar internasional Korea Derma 2025 di Seoul, Korea Selatan, pada November mendatang.

“Banyak banget orang Indonesia yang ke Korea itu sedot lemak di sana, kebetulan saya juga akan sharing teknik laser liposuction saat acara Korea Derma 2025,” ucapnya dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.

Sebelumnya, pada Agustus 2025 lalu, dr. Henry juga menjadi pembicara pelatihan filler di Malaysia. Keikutsertaannya di berbagai forum dermatologi internasional menunjukkan bahwa dokter dalam negeri mampu memberikan pelayanan perawatan kulit setara dengan luar negeri.

Pria yang menjadi dokter spesialis kulit sejak 2013 itu juga akan mengajarkan teknik perawatan kulit seperti yang telah dilakukannya di Melania Clinic Jalan Kartini Surabaya.

Hal ini diharapkan menjadi pertimbangan masyarakat agar tidak perlu ke luar negeri untuk memperoleh layanan kesehatan kulit.

“Salah satu teknik sedot lemak menggunakan laser untuk tidak sekadar menghilangkan lemak namun membentuk kontur tubuh yang dikembangkan Melania itu juga diminta presentasikan nanti,” tutur dokter yang pernah meraih rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) tahun 2021 kategori edukasi kesehatan kulit dan kelamin di Instagram @id.derms dengan episode dan topik terbanyak.

dr. Henry pun memberikan catatan tersendiri mengenai perkembangan perawatan kulit di Indonesia, di mana masyarakat sering mendapatkan informasi yang menyesatkan.

“Halangan terutama sekarang itu semua seringkali over claim, dan yang bukan kompetensinya merasa kompeten dan diperkeruh dengan mereka di bidang industri karena alasan komersialisasi. Mana yang bisa dijual ya dijual,” ujar pria kelahiran Surabaya tersebut.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar waspada memilih produk perawatan kulit, karena banyak yang direkomendasikan oleh pihak bukan ahli dan belum tentu sesuai dengan jenis kulit, meskipun telah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Jadi kalau saya tidak ada (produk) yang bisa dipastikan dengan pasti kalau ragu yang konsultasi (ke dokter kulit) itu lebih baik,” tuturnya sambil memberikan nasihat.