Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia menyambut baik kesepakatan negosiasi gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, yang dinilai menawarkan harapan bagi banyak rakyat Palestina.
“Saya menyambut baik laporan kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza. Perkembangan ini menawarkan secercah harapan setelah berbulan-bulan penderitaan dan kehancuran yang tak tertahankan,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam keterangan di Kuala Lumpur, Kamis.
Anwar menegaskan bahwa setiap upaya untuk mengakhiri kekerasan dan melindungi nyawa tak berdosa harus dilakukan dengan tulus.
Ia menambahkan, Malaysia berdiri dalam solidaritas penuh dengan rakyat Palestina dalam perjuangan untuk keadilan, martabat, dan kemerdekaan.
Perdana Menteri itu juga mendesak semua pihak terkait agar memanfaatkan momentum ini untuk bergerak menuju perdamaian yang komprehensif dan langgeng.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (8/10) mengumumkan bahwa kelompok perjuangan Palestina Hamas dan Israel telah menandatangani tahap pertama kesepakatan Gaza yang diusulkan AS.
“Saya sangat bangga untuk mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama rencana perdamaian kami,” kata Trump.
Melalui platform Truth Social, Trump menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dan penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati sebagai langkah awal menuju perdamaian yang kuat dan abadi.
Presiden AS itu juga menyampaikan apresiasi kepada para mediator, termasuk Turki, yang telah berperan dalam menengahi kesepakatan untuk mengatasi konflik di Jalur Gaza.
Sementara itu, kelompok perjuangan Palestina Hamas mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Gaza dan memastikan penarikan pasukan Israel dari wilayah kantong Palestina tersebut.
“Hamas mengumumkan telah mencapai sebuah kesepakatan yang meliputi berakhirnya perang di Jalur Gaza, penarikan pasukan Israel, pengiriman bantuan, serta pertukaran tahanan,” ujar kelompok itu dalam pernyataannya, Rabu.
Hamas juga menyampaikan bahwa kedua pihak telah bertukar daftar tahanan yang akan dibebaskan.
Malaysia sambut baik kesepakatan gencatan senjata di Gaza
Kamis, 9 Oktober 2025 11:51 WIB
Arsip - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat menghadiri KTT Darurat Arab-Islam, di Doha, Qatar, Senin (15/9/2025). (ANTARA/HO-Kantor Perdana Menteri Malaysia)
