Sidoarjo (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Haryo Soekartono meminta supaya kesejahteraan petugas pemadam kebakaran ditingkatkan menyusul tugas mereka berhubungan langsung dengan penyelamatan nyawa manusia.
"Saya minta sumber daya manusia dalam hal ini petugas pemadam kebakaran harus diperhatikan kesejahteraannya menyusul mereka ini melakukan satu bantuan atau dukungan terhadap penyelamatan nyawa publik, barang publik maupun uang publik yang sudah dilakukan cukup lama," katanya saat meninjau kantor Pemadam Kebakaran di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
Ia mengatakan, keselamatan petugas pemadam kebakaran ini juga harus diperhatikan salah satunya terkait dengan asuransi.
"Sehingga, kalau terjadi apa-apa ya tentu bisa ditanggung oleh asuransi itu sendiri. Pada saat naik ini terus jatuh patah bisa ini ataupun mungkin lebih lebih berat lagi dan sebagainya," katanya.
Menurut dia, adanya potensi risiko ini harus betul-betul dijamin oleh pemerintah. Jadi kesejahteraan, asuransi dan tentu juga kesehatan petugas pemadam kebakaran ini harus benar-benar dijamin.
"Kesehatan, rumah sakit, BPJS-nya dijamin termasuk makan pagi, siang, sore sesuai dengan gizi karena ini butuh gizi yang cukup. Karena sumber daya manusia ini adalah aset yang harus diperhatikan," kata dia.
Ia mengatakan, selain kesejahteraan petugas kebakaran pihaknya juga mendorong adanya perbaikan peralatan penunjang termasuk di dalamnya ada peralatan penyelematan yang mumpuni.
"Kemarin saat terjadi kejadian di pondok pesantren peralatannya harus didatangkan dari Surabaya dan petugas dari Sidoarjo yang mengerjakan. Artinya petugas kebakaran di Sidoarjo ini mampu,“ katanya.
Ia menerangkan, luasan Sidoarjo ini sekitar dua setengah kali luas Kota Surabaya dengan kepadatan jumlah penduduk yang hampir sama.
"Jadi dan Sidoarjo ini katanya adalah kota atau kabupaten industri sekaligus kabupaten tempat tinggal perumahan," kata dia.
"Di Sidoarjo jumlah industri nya juga cukup banyak. Bahkan juga ada yang berskala internasional. Ini yang harus dijamin keselamatan industrinya," katanya.
Ia juga menemukan salah satu kendaraan pemadam kebakaran yang mangkrak selama dua pekan karena mengalami kerusakan mesin sehingga tidak bisa digunakan untuk membantu percepatan pemadaman api kalau terjadi kebakaran.
"Lha ini tidak boleh terjadi. Padahal hari ini saja sudah ada peristiwa kebakaran yang membutuhkan kecepatan petugas," katanya.
Dirinya juga mendorong dibentuk pemadam kebakaran kendaraan bermotor yang diharapkan bisa menjangkau gang-gang kecil yang selama ini tidak bisa dijangkau oleh mobil pemadam kebakaran.
"Ini sudah diterapkan di Kota Surabaya. Mungkin bisa direplikasikan di Sidoarjo sehingga ada percepatan penanganan kebakaran khususnya di gang-gang yang sempit dan tidak terjangkau mobil," katanya.
