Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat produksi jagung pada periode Januari-September 2025 mencapai 199.878 ton atau meningkat 27.659 ton (16 persen) dari tahun sebelumnya di periode yang sama yakni 172.218 ton.
"Sementara kebutuhan jagung di Banyuwangi pada Januari-September 2025 yakni 52.496 ton, sehingga jagung masih surplus sekitar 147.382 ton," kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat tanam jagung serentak di areal persawahan Kelurahan Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Menurut dia, luas panen jagung di Banyuwangi juga meningkat, dari Januari hingga September mencapai 30.441 hektare, meningkat 9.168 hektare atau 43 persen dibandingkan luas panen jagung tahun 2024 di periode yang sama yakni 21.243 hektare.
Mujiono menyampaikan bahwa produksi jagung di Banyuwangi setiap tahun selalu surplus dibandingkan dengan konsumsi masyarakat.
"Luas baku lahan yang ditanami di Banyuwangi juga kami terus ditambah untuk mendongkrak produksi jagung," katanya.
Penanaman jagung serentak kuartal IV nasional yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo di Kabupaten Tangerang, Banten.
Tanam jagung serentak di Banyuwangi berada areal persawahan seluas 2,5 hektare, dan penanaman jagung juga dilakukan bersama petani di lahan sekitar 505 hektare tersebar di seluruh Banyuwangi.
"Dengan kolaborasi seluruh pihak, Banyuwangi terus mendukung program ketahanan pangan nasional Presiden,"kata Mujiono.
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan tanam jagung ini juga dilakukan secara serentak oleh jajaran Polsek.
"Dari target 650 hektare, saat ini baru tertanam sekitar 350 hektare, dan ini terus kami lakukan percepatan untuk proses penanaman," katanya.
