Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, Jawa Timur berusaha meningkatkan partisipasi pemilih perempuan dengan menggelar sosialisasi pemberdayaan politik bagi anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di kota setempat.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wali Kota Probolinggo Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari di Aula Bakesbangpol Kota Probolinggo, Selasa.
"Peran perempuan saat ini sudah terlihat nyata dalam menempati posisi strategis pada berbagai lembaga pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, bahkan pada lembaga legislatif," kata Wali Kota Aminuddin dalam sambutannya.
Melalui kegiatan pendidikan politik, lanjut dia, masyarakat khususnya ibu-ibu atau kaum perempuan mempunyai kecerdasan berpolitik, tidak hanya menjadi objek dalam pesta demokrasi, namun menjadi subjek yang kritis dalam menentukan pilihan sekaligus dapat menjadi pendorong pendewasaan dalam sistem demokrasi terutama di lingkungan keluarga maupun sekitar.
"Bisa jadi, saya bersama Bu Ina juga terpilih dalam pilkada atas sumbangsih ibu-ibu semua," katanya.
Di hadapan 100 peserta, pria kelahiran Palembang itu membeberkan angka partisipasi pemilih saat pemilihan umum tahun 2024 sebesar 78,21 persen.
"Masih banyak rupanya yang tidak hadir berpartisipasi, sekitar 30 persen. Ibarat kita ikan, airnya itu politik ibu-ibu, artinya politik itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan," tuturnya.
Oleh karenanya, lanjut dia, Pemkot Probolinggo terus berupaya mendorong peningkatan pemahaman masyarakat terutama kaum perempuan tentang pentingnya peran politik.
"Dengan demikian, diharapkan akan timbul kesadaran serta partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lain," katanya.
Sementara Kepala Bangkebangpol Kota Probolinggo M. Sonhadji mengatakan kegiatan tersebut diikuti oleh para pengurus dan anggota PKK dari tingkat kelurahan dan kecamatan.
"Sosialisasi itu untuk memperkuat pemahaman dan masyarakat terkait pentingnya berpolitik secara sehat dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," ujarnya.
Dua narasumber yang hadir yakni dari Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilih KPU Kota Probolinggo Mat Rasyid yang memaparkan pemahaman terkait pemilu sebagai implementasi kedaulatan rakyat dan dialog etika budaya pemilih, serta narasumber dari Tenaga Ahli Percepatan dan Penguatan Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain.
