Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya untuk memperkuat konektivitas antardaerah salah satunya dengan melebarkan Jembatan KH Malik Dalam di Kecamatan Kedungkandang, yang menjadi penghubung ke beberapa wilayah di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan Jembatan KH Malik Dalam merupakan salah satu akses penghubung antara Kota Malang dengan sejumlah wilayah di Kabupaten Malang, seperti Kecamatan Tajinan dan Bululawang.
"Masyarakat yang akan menuju Tajinan dan Bululawang rata-rata memilih melewati sini karena dari pada belok kiri melewati Pasar Gadang. Kalau ini selesai insya Allah akan menjadi lancar," kata Wahyu.
Mengingat lokasi tersebut merupakan titik pertemuan antara kendaraan dari arah Kota Malang menuju Kabupaten Malang maupun sebaliknya, maka di jalur itu kerap terjadi bottleneck.
Dengan kondisi di kawasan tersebut kerap kali terhambat akibat penumpukan arus lalu lintas, proyek pelebaran Jembatan KH Malim Dalam disebutnya menjadi langkah tindak lanjut dari usulan masyarakat yang mengeluh terkait kemacetan.
"Jalannya ini melebar terus menyempit, jembatan kurang lebar," ujarnya.
Pemkot Malang telah berkoordinasi dengan kepolisian dan menerjunkan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat untuk melakukan pengaturan lalu lintas selama pengerjaan pelebaran jembatan berlangsung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Dandung Djuharjanto menjelaskan bahwa Jembatan KH Malim Dalam bukan lagi sebagai jalur alternatif, tetapi telah menjadi akses utama.
Sebab, lanjutnya, di sekitar kawasan itu telah dibangun banyak perumahan. Selain itu, juga berdiri beberapa kantor instansi Pemkot Malang.
"Banyaknya volume kendaraan ini yang kadangkala berdampak pada volume di jembatan," kata Dandung.
Dari kondisi yang ada, pihaknya memutuskan untuk memperlebar ruas jalan, dengan harapan arus kendaraan dari dua daerah maupun yang keluar dan akan masuk ke kawasan permukiman penduduk bisa berlalu lalang dengan lancar.
Selain dilakukan pelebaran, pada tepi kanan dan kiri jembatan akan ditambahkan pedestrian bagi para pejalan kaki.
"Jadi yang dua meter untuk trotoar dan tiga meter untuk jalan kendaraan," ucapnya.
Proyek itu telah berjalan sekitar 20 persen yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang. Apabila merujuk pada kontrak pelaksanaan, maka pelebaran jembatan ditargetkan tuntas pada 27 November 2025.
"Salah satu upaya percepatan itu kami tidak menggunakan pasangan pondasi manual," tuturnya.
