Malang Raya (ANTARA) - DPRD Kota Malang menyatakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026 difokuskan untuk membiayai program pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan pengalokasian APBD untuk program pengembangan SDM menyesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026.
"Tahun pertama ini kan investasi di SDM, jadi nanti (APBD 2026) lebih banyak ke sana," kata Amithya.
Peruntukan APBD 2026 untuk bidang tersebut sesuai dengan hasil pencermatan yang sebelumnya telah dilakukan oleh Badan Anggaran (Banggar) DPRD setempat.
Banggar DPRD Kota Malang melakukan sejumlah penyesuaian dengan mengurangi program yang tidak bersifat fundamental.
Menurut Amithya, rencana memprioritaskan APBD 2026 untuk keperluan pengembangan SDM lantaran tahun depan diproyeksikan akan banyak pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di Pemerintah Kota Malang.
"Kami akan melakukan rasionalisasi, kira-kira dari struktur belanja pegawai itu mana yang bisa dioptimalkan. Kalau ada kenaikan (belanja pegawai) itu akan menggeser atau berdampak ke yang lain," ujarnya.
Dia turut menekankan bahwa pelayanan publik menjadi bidang lain, selain pengembangan SDM yang mesti mendapatkan perhatian dari pemkot.
"Kami mengupayakan juga untuk ini," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan tak menutup kemungkinan melakukan efisiensi anggaran dengan menimbang dasar yang jelas.
Maka dari itu, pihaknya akan segera membahas formulasi agar pengambilan langkah bisa tepat dan sesuai kebutuhan riil di lapangan.
"Nanti akan kami sampaikan detailnya dalam dokumen Rancangan APBD 2026," kata Wahyu.
Bahkan, Pemkot Malang akan merumuskan strategi optimalisasi anggaran belanja pegawai tak berdampak signifikan terhadap potensi terjadinya pergeseran anggaran di organisasi perangkat daerah (OPD).
"Kalau dengan skenario yang kami siapkan kurang optimal, kami akan coba skenario lain," ucapnya.
