Surabaya (ANTARA) - DPRD Jawa Timur meminta Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat seiring dengan adanya penambahan anggaran dalam Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (PAPBD) Jawa Timur 2025.
“Kita berharap penambahan anggaran yang ada ini, digunakan untuk riset yang betul-betul berdampak untuk masyarakat Jawa Timur. Jadi tidak hanya sekedar riset saja, tetapi ada dampaknya. Dampaknya apa? Ya tentu kesejahteraan masyarakat Jawa Timur bisa lebih naik, lebih merata,” kata Anggota Komisi A DPRD Jatim Yordan Batara Goa, di Surabaya, Minggu.
Yordan mengimbau agar anggaran riset tidak hanya digunakan untuk kajian akademis semata tetapi juga mampu memberikan solusi konkret terhadap persoalan kemiskinan di Jawa Timur.
Dengan kondisi ekonomi seperti saat ini, menurutnya, BRIDA bisa melakukan riset potensi daerah untuk perbaikan ekonomi masyarakat.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, pada tahun depan BRIDA juga berencana mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Inovasi Daerah.
Ia menekankan regulasi ini penting agar penelitian tidak hanya berhenti di tataran publikasi, tetapi menjadi dasar lahirnya kebijakan yang berbasis riset.
“Yang kedua, tahun depan BRIDA akan mengajukan perda tentang inovasi daerah. Kami mendorong agar perda ini menjadi perda riset dan inovasi daerah. Sekaligus memberi landasan buat BRIDA makin inovatif, makin berupaya keras dalam menghasilkan penelitian yang bisa berdampak buat kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia menekankan, riset yang dilakukan BRIDA harus menyentuh isu-isu strategis, termasuk langkah konkret pemerintah provinsi dalam mengentaskan kemiskinan.
Kabupaten dan kota bisa menidaklanjuti hasil BRIDA dalam mengatasi persoalan ekonomi masyarakat. Dan bisa mengambil kebijakan terkait perbaikan ekonomi masyarakat.
Dalam struktur Perubahan APBD 2025, pagu awal BRIDA sebesar Rp31,405 miliar meningkat menjadi Rp33,188 miliar setelah penambahan anggaran Rp1,782 miliar.
Pergeseran ini menunjukkan fokus baru dari belanja rutin ke arah penguatan riset dan inovasi.
Komisi A DPRD Jatim juga merekomendasikan tambahan Rp500 juta bagi BRIDA untuk kajian pendirian usaha berbasis inovasi IPTEK di Jawa Timur, termasuk analisis dan penilaian inovasi unggulan hasil penelitian.
