Surabaya (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menilai uji coba melawan Lebanon akan menjadi tolok ukur penting bagi Timnas Indonesia, usai kemenangan 6-0 atas Taiwan pada FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
"Jadi tes sebenarnya memang lawan Lebanon, bukan Taipe (Taiwan), jadi bisa tidak kita menciptakan gol, karena memang Lebanon itu tim yang kita tunggu-tunggu untuk uji coba, karena untuk kualifikasi round 4 itu kebanyakan tim Timur Tengah, dan rangking FIFA Lebanon memang lebih bagus dari Indonesia," ujar Erick saat ditemui wartawan setelah laga FIFA Match Day di Stadion GBT Surabaya, Jumat malam.
Erick menjelaskan permainan tim Garuda saat menghadapi Taiwan masih menyisakan evaluasi, terutama pada penyelesaian akhir yang kerap terburu-buru.
Ia juga menilai, jika timnas Indonesia senior, sudah mencoba bermain dengan empat bek dan mulai menerapkan permainan ball possession.
Serangan Indonesia, lanjutnya, dinilai lebih tajam, meskipun kadang masih terburu-buru dalam penyelesaian akhir.
"Kalau kita lihat serangannya sudah tajam, tapi finishing terkadang masih terburu-buru. Jadi memang tes sebenarnya itu lawan Lebanon," ucapnya.
Selain itu, ia menyebut kehadiran pemain baru seperti Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra masih terlalu dini untuk dievaluasi.
Meskipun demikian, pola empat bek dan permainan ball possession dari tim dengan kehadiran keduanya, mulai terlihat meski nantinya masih membutuhkan konsistensi.
Lebih lanjut, ia menambahkan, terkait status Andrian Wibowo, Erick memastikan tidak ada kendala berarti untuk memperkuat timnas.
Hanya saja, pihaknya masih menunggu kelengkapan surat dari Amerika Serikat, yang menjadi tempat tinggal Adrian saat ini.
"Untuk dia (Adrian) tidak ada masalah, tinggal tunggu surat dari US saja," katanya.
Sementara itu, saat ditanya wartawan terkait kondisi Mess Hilgers, Erick masih memberi kesempatan untuk menyelesaikan proses transfer klubnya di Eropa.
Menurut dia, hal tersebut dilakukan untuk menjaga kondisi pemain secara personal yang menjadi bagian dari tanggung jawab federasi.
"Mess kemarin telepon, minta maaf. Kita kasih kesempatan dia untuk transfer, masih ada waktu sampai 6 September," ujarnya.
Erick menambahkan, dengan menjaga keseimbangan antara pengabdian pemain untuk timnas dan kepentingan karier di klub, sangat penting dilakukannya, agar para pemain tetap bisa memberikan kontribusi maksimal.
"Mereka gabung dengan timnas ini kan bagian dari pengorbanan, tapi jangan juga kita mengorbankan karir mereka," tuturnya.
