Dua Judoka Jatim Terkena Skorsing Dipanggil Pelatnas
Kamis, 11 Oktober 2012 18:55 WIB
Surabaya - Dua atlet judo Jawa Timur yang sedang terkena sanksi skorsing dari Pengprov Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) setempat, dipanggil Pengurus Besar PJSI untuk mengikuti program pemusatan latihan nasional SEA Games 2013.
Informasi yang diperoleh wartawan di Surabaya, Kamis menyebutkan, dua judoka Jatim bermasalah yang dipanggil masuk Pelatnas adalah Terry Kusumawardani dan Dewindo Ariani Trisna.
Selain Terry dan Dewinda, PB PJSI juga memanggil empat judoka putri Jatim lainnya, masing-masing Gian Nita, Theresya Selvi, Hevrilia Windawati, dan Vika Irma Safitri.
Pemanggilan keenam judoka Jatim itu merujuk pada surat PB PJSI nomor PB/139/SJ-58/Judo/IX/2012 tertanggal 24 September 2012.
Dalam surat tersebut, mereka diminta bergabung pada 6 Oktober, karena program pemusatan latihan di Padepokan Judo, Ciloto, Jawa Barat, dilaksanakan mulai 8 Oktober.
Namun, khusus untuk Terry maupun Dewinda hingga kini belum bisa bergabung dengan Pelatnas, karena belum mendapatkan surat rekomendasi dari Pengprov PJSI Jatim.
Hingga saat ini, sanksi skorsing selama dua tahun yang dijatuhkan Pengprov PJSI Jatim kepada Terry dan Dewinda atas kasus indisipliner sebelum pelaksanaan PON 2012, belum dicabut.
"Saya justru dapat kabar dipanggil gabung Pelatnas langsung dari PB PJSI dan teman-teman atlet. Sampai sekarang tidak ada pemberitahuan apapun dari Pengprov PJSI Jatim," kata Terry ketika dikonfirmasi wartawan.
Kendati sudah terlambat dan tidak mendapatkan rekomendasi dari PJSI Jatim, Terry mengaku tetap akan berangkat ke Ciloto, karena tim pelatih Pelatnas memintanya bergabung.
"Saya sudah ditelpon pelatih Pelatnas. Rencananya saya baru bisa gabung pada 16 Oktober," tambah Terry.
Pelatih Judo Jatim Eldy Gan ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan soal pemanggilan tersebut, namun ia enggan berkomentar terkait masalah yang dialami Terry dan Dewinda.
"Kalau soal itu (Terry dan Dewinda), sebaiknya langsung tanya pengurus atau manajer saja," katanya.
Namun, Manajer Puslatda Judo Jatim Venny Pantouw saat dihubungi terpisah juga tidak bersedia menjawab dan langsung mematikan telepon genggamnya.
Kasus skorsing Terry Kusumawardani dan Dewinda Ariani sempat dimediasi KONI Jatim untuk diselesaikan, tetapi PJSI Jatim tetap pada keputusannya dengan melarang keduanya berlaga di PON XVIII tahun 2012.
Padahal, kedua judoka putri tersebut merupakan atlet yang diandalkan untuk merebut medali emas dan namanya juga telah didaftarkan ke PB PON. (*)