Madiun (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur mencatat serapan pupuk subsidi jenis urea pada periode Januari hingga Agustus 2025 mencapai 65,68 persen dari total alokasi tahun ini.
Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Madiun Wahyu Niken Febrianti di Madiun, Sabtu mengatakan untuk tahun anggaran 2025, alokasi pupuk subsidi urea untuk petani Kota Madiun mencapai sebanyak 631 ton, termasuk tambahan 10 ton dari sebelumnya.
"Hingga Agustus ini, realisasi penyaluran sudah mencapai 414,436 ton atau 65,68 persen. Sementara pupuk subsidi jenis NPK mendapat alokasi 407 ton dengan realisasi 305,095 ton atau 74,96 persen," ujar Niken.
Guna mencukupi kebutuhan, alokasi pupuk subsidi untuk petani di Kota Madiun pada pertengahan tahun 2025 mengalami penyesuaian. DKPP setempat telah menyiapkan alokasi anggaran senilai Rp1,8 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) setempat.
"Bantuan tersebut diproyeksikan menyasar 1.225 petani yang tergabung dalam 34 kelompok tani berbadan hukum," katanya.
Menurut dia, penyesuaian tambahan alokasi biasanya diberikan setelah masa persiapan tanam dan pemupukan awal musim tanam ketiga. Petani menyambut baik tambahan tersebut.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat, luas lahan pertanian di Kota Madiun saat ini mencapai 890 hektare. Terbesar ada di Kecamatan Kartoharjo mencapai 377 hektare, kemudian Manguharjo 291 hektare, dan Taman 216 hektare. Sedangkan hasil produksi padi di wilayah setempat, rata-rata mencapai sekitar 11.000 ton per tahun.
Untuk memaksimalkan produksi dan meningkatkan mutu hasil pertanian, DKPP Kota Madiun gencar mengedukasi petani agar meningkatkan produksi dengan menerapkan sistem mekanisasi.
Dinas juga meminta petani menggunakan pupuk dan pestisida secara bijak, serta rutin memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik maupun pupuk hijau dari limbah peternakan dan tanaman.
Upaya-upaya tersebut untuk mendorong petani mewujudkan beras sehat yakni mengurangi hingga zero pestisida dan bahan kimia.
"Kami ingin petani tidak hanya bergantung pada pupuk kimia. Pupuk organik juga bisa menjadi solusi jangka panjang untuk keberlanjutan pertanian," katanya.
