Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mendorong Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang telah ada untuk bisa menjadi bagian dalam langkah bisnis dan ekosistem Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
"Harapannya, Kopontren ke depan bisa menjadi koperasi yang bagus dan bisa menjadi bagian ekosistem yang mendukung usaha KDMP," kata Ferry dalam acara Haflah Akhirussanah ke-75 Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini di Pasuruan, Jawa Timur, Minggu.
Ferry berharap Kopontren dapat menjadi pihak dengan fungsi sekunder seperti menjadi bagian dari sentra distribusi, penyedia aplikasi, hingga penguatan investasi bagi KDMP.
Ia meyakini bahwa sinergi antara KDMP dan Kopontren dapat memperkuat perekonomian di wilayahnya.
Terlebih, Ferry menjelaskan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan KDMP juga memiliki harapan untuk membangun ekosistem antara kedua entitas tersebut demi meningkatkan manfaat bagi kedua pihak maupun masyarakat.
Maka dari itu, ia mendorong Kopontren Al-Yasini Pasuruan yang sudah memiliki banyak embrio kegiatan usaha tersebut untuk bertransformasi menjadi koperasi yang lebih moderen, dengan pengelolaan aset yang lebih besar, hingga memiliki lebih banyak kegiatan usaha baik dari sektor riil maupun sektor pembiayaan.
Ferry juga berharap Kopontren-Kopontren lain yang sudah profesional dan telah terbukti sukses, bersedia menjadi Kakak Asuh untuk membimbing, mendidik, melatih pengelola, pengurus KDMP yang ada di Pasuruan dan Jawa Timur secara luas.
Baginya, santri bukan hanya sebagai penjaga akidah, tetapi juga penggerak ekonomi umat, menciptakan peluang, membuka usaha, hingga mengembangkan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam.
"Kita menginginkan santri sebagai pelaku dan pencipta solusi, termasuk dalam bidang ekonomi, baik kewirausahaan, koperasi santri, pertanian moderen, atau teknologi halal," kata Ferry.