Masjid di London Ditempati Shalat Id Enam Kali
Senin, 20 Agustus 2012 4:30 WIB
London - Masjid Besar London atau "Central Mosque di Regent Park" melaksanakan shalat Idul Fitri 1433 Hijriah sebanyak enam kali pada Minggu pagi (19/8) waktu setempat guna menampung ribuan untuk Muslim dari berbagai negara.
Shalat Idul Fitri yang diadakan di Mesjid Raya London yang pertama dimulai pada pukul 07.00 dan selanjutnya pada pukul 08.00 , 09.00 kemudian 10.00 dan 11.00 dan 12.00 dengan imam yang bebeda.
Sekitar 200 wanita yang mengikuti shalat Idul Fitri umumnya tidak menggunakan mukena seperti umumnya dijumpai di Tanah Air, kaum wanita dengan berbagai warna kulit itu hanya menggunakan busana panjang yang disebut abaya berwarna hitam.
Perempuan Muslim di Inggris tidak mengenal mukena dan biasanya langsung shalat dengan busana panjang yang dikenakan. Pelaksanaan shalat Idul Fitri yang hanya berlangsung selama setengah jam di masjid Raya London itu setiap kali selalu dipenuhi umat Muslim yang datang bergantian yang kebetulan Hari Idul Fitri di Inggris jatuh pada hari Minggu.
Keripik Balado
Sementara di KBRI London menyelenggarakan shalat Idul Fitri dimulai pada pukul 10.00. Namun sejak pukul 08.00 , umat Muslim Indonesia mulai berdatangan dari berbagai daerah untuk mengikuti shalat Idul Fitri di gedung kedutaan KBRI London yang terletak di Grosvenor Square, London, dekat Kedutaan Amerika Serikat.
Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia dan Ny Lastry Thayeb bersama ratusan Muslim dan muslimah Indonesia melaksanakan shalat Idul Fitri dengan imam Hamim dan khatib Muhammad Muhtar Arifin Sholeh.
Dosen di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyampaikan khotbahnya bertema Membangun Bangsa dengan Taqwa, Mengisi Kemerdekaan dengan Ketaqwaan.
Mahasiswa S-3 di Information School Universityy of Sheffield mengatakan membangun bangsa dengan ketaqwaan, mengisi kemerdekaan dengan ketaqwaan dapat diperhatikan dengan memperhatikan angka 17 Artinya Kemerdekaan 17 Agustus seharusnya diisi dengan 17 Ramadhan dan 17 rakaat.
"Umat Islam Indonesia hendaknya berpartisipasi dalam membangun dan mengisi kemedekaan dengan 17 Ramadhan artinya berpedoman pada AL Quran dalam kehidupannya yaitu dengan cara mengimaninya, membacanya, mempelajarinya, mengamalkan dan mendawakan," katanya.
Ruang pertemuan, aula dan musalah serta lorong lorong di gedung KBRI London dipenuhi umat Muslim Indonesia termasuk para pekerja, mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di Inggris, melaksanakan shalat termasuk Petty Tanjung Sari, putri Titik Puspa.
"Senang bisa melaksanakan shalat Idul Fitri bersama masyarakat di London," ujar Petty Tanjung Sari.
"Sedih juga sih biasa ngumpul di rumah mama di Jakarta," ujar Petty yang berada di London menemani putri yang baru melahirkan.
Sementara itu Endang Scanlon, ibu dua anak yang berangkat dewasa dan lama tinggal di London mengatakan bahwa senang Hari Raya Idul Fitri jatuh hari Minggu.
"Kalau hari kerja saya nggak bisa sholat," ujar Endang yang lama menetap di daerah London Tenggara. (*)