Magetan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magetan bersama TNI, Polri, dan lembaga lintas sektoral setempat melakukan pemetaan dan deteksi dini potensi konflik sosial yang dapat mengganggu kondisi kondusif daerah, utamanya memasuki bulan Muharam atau Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
"Seluruh pihak harus ikut mewaspadai berbagai potensi munculnya konflik sosial di Magetan. Upaya pencegahan dalam penanganan konflik sosial harus terus dikedepankan," ujar Bupati Magetan Nanik Endang Rusmiarti saat memimpin kegiatan rakor Penanganan Konflik Sosial dan Kewaspadaan Dini di Ruang Jamuan Pendopo Surya Graha Magetan, Kamis.
Menurutnya, Kabupaten Magetan yang sudah aman dan nyaman ini harus terus dijaga. Biarpun begitu, tetap harus dilakukan langkah-langkah antisipasi.
Apalagi, ada banyak kegiatan besar dalam waktu dekat saat momentum Bulan Suro (Muharam), utamanya yang melibatkan anggota perguruan pencak silat. Meskipun pusat kegiatan ada di wilayah Madiun, namun upaya antisipasi dan pencegahan harus menjadi perhatian.
Plh. Kepala Bakesbangpol Magetan Benny Adrian mengatakan rakor tersebut bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar-sektor dan instansi terkait, bertukar informasi, serta kesiapan komponen masyarakat dalam rangka memetakan potensi konflik sosial dan menciptakan Magetan yang aman dan kondusif.
"Secara umum, situasi di Kabupaten Magetan aman dan kondusif, namun tetap perlu waspada terhadap potensi perpecahan atau konflik sosial, terutama menjelang bulan Muharam 1447 Hijriah yaitu agenda pencak silat dan potensi lainnya," kata Benny.
Tak hanya memetakan konflik, dalam rakor tersebut juga disepakati untuk memperkuat peran kelembagaan masyarakat yang telah ada, seperti Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, FKUB, FPK, Tim Kewaspadaan Dini Daerah, serta lembaga sosial lainnya untuk memperkokoh kerukunan sosial dan menjaga suasana kondusif dan nyaman di wilayah masing–masing.
Hal lain yang penting dilakukan adalah melakukan pendekatan dengan pengurus perguruan pencak silat agar memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan kondisi Magetan dan sekitarnya.
Selain Pemkab Magetan, TNI, dan Polri, rakor tersebut juga diikuti oleh jajaran Forkopimda, OPD terkait, Tim Kewaspadaan Dini, Anggota Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) serta tamu undangan lainnya.