Surabaya (ANTARA) - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia Forestry and Woodworking Machinery Expo (Indowood Expo) 2025 di Grand Surabaya pada 19-21 Juni sebagai upaya untuk mendukung ekspor dan inovasi industri kayu Nasional.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Putu Juli Ardika saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis mengatakan pihaknya mengapresiasi atas penyelenggaraan Indowood Expo yang telah menjadi wadah fasilitasi dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya.
"Kegiatan ini sekaligus menjadi pondasi dalam pengembangan industri mesin dan peralatan kayu di Indonesia serta perluasan pasar produk furnitur dalam negeri," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mendukung dan mendorong para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan usahanya baik untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun ekspor.
"Indonesia memiliki potensi ekspor yang sangat besar dimana kinerja ekspor produk kayu Indonesia menunjukkan tren positif di awal tahun 2025," katanya.
Ia mengatakan, nilai ekspor produk kayu Indonesia memiliki indeks sebesar 3,23 miliar Dolar AS dengan volume mencapai 4,32 juta ton tercatat hingga Maret 2025 ini.
"Tidak hanya itu, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada bulan Mei 2025 juga turut mengalami kenaikan, mencapai angka 52,11. Meskipun mengalami penanjakan, upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja ekspor ini tetap perlu disiapkan. Oleh karena itu, pameran ini hadir sebagai platform strategis untuk mendukung pertumbuhan industri kayu di Indonesia," katanya.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, kegiatan menjadi komitmen nyata bagi HIMKI dalam mendukung kemajuan industri kayu dan furnitur di Indonesia.
"Kami berharap acara ini dapat menjadi pendorong pertumbuhan industri, khususnya di wilayah Jawa Timur sebagai pusat produksi furnitur terbesar kedua di Indonesia," katanya.