Atlet Pelatnas Segera Gabung Tim Bulu Tangkis Jatim
Rabu, 15 Agustus 2012 20:01 WIB
Surabaya - Pebulu tangkis Pelatnas asal Jawa Timur direncanakan sudah bisa bergabung dengan tim di Surabaya pada sepekan menjelang keberangkatan ke Pekan Olahraga Nasional XVIII di Riau, 9-20 September 2012.
Manajer Tim Bulu Tangkis Jatim Wijanarko Adimulya di Surabaya, Rabu, mengatakan, rombongan atlet, pelatih dan ofisial dijadwalkan menuju Pekanbaru (Riau) pada 6 September atau tiga hari sebelum pertandingan.
"Sebenarnya kami mendapat jadwal berangkat dari KONI Jatim pada 4 September, tapi itu terlalu cepat dan kami minta diundur dua hari," katanya.
Atlet Pelatnas Jatim yang berlaga di PON 2012, antara lain Wisnu Yuli Prasetyo, Siswanto, Rian Agung Saputro, Christopher Rusdianto, Ricky Widianto, Aprilia Yuswandari, Jenna Gozali, dan Shendy Puspa Irawati.
Mereka bergabung dengan beberapa pemain lain, seperti Fauzi Adnan, Febriyan Irvanaldi, Tri Kusumawardana, Andriyani, dan Delis Yuliana.
"Selama ini mereka tidak pernah latihan bersama. Kami berharap waktu satu minggu sudah cukup untuk mematangkan kerja sama dan menyusun formasi tim," katanya.
Wijanarko menambahkan, pihaknya mengandalkan nomor ganda putra dan campuran untuk mengejar target satu medali emas yang dibebankan KONI Jatim.
"Pesaing terberat tetap dari wilayah Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Barat yang juga diperkuat sejumlah atlet Pelatnas. Tapi, setiap daerah punya kelebihan dan kelemahan," tambahnya.
Pada PON 2008 di Kalimantan Timur, tim bulu tangkis Jatim merebut satu medali emas dari nomor ganda putra melalui pasangan gaek Tony Gunawan-Bambang Supriyanto.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal PB PBSI Yacob Rusdianto mengatakan, seluruh pemain Pelatnas yang masih memenuhi syarat untuk berlaga di PON, diizinkan bergabung dengan daerahnya paling cepat satu pekan sebelum pelaksanaan PON.
"Ada beberapa daerah yang mengajukan izin untuk menarik pemainnya yang di Pelatnas berlatih di daerah sejak jauh hari, tapi kami tidak mengizinkan. Itu sangat berisiko dan bisa mengganggu program Pelatnas," katanya. (*)