Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (LH) akan segera menindak tegas pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) pembuatan tahu di wilayah Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pabrik.
"Sudah ada upaya pembinaan melalui surat edaran maupun surat peringatan dari pemerintah daerah setempat namun hal ini terus terjadi sehingga kami harus hadir untuk mendukung penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan para oknum pelaku IKM tahu ini," tegas Deputi Bidang Penegakan Hukum Kementerian LH Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Rizal Irawan di Sidoarjo, Sabtu.
Di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan Bupati Sidoarjo Subandi, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo serta perwakilan IKM tahu tersebut, Rizal menyebutkan bahwa kualitas udara di wilayah sekitar pabrik terkait sudah memasuki kategori tidak sehat.
Hal ini disimpulkan setelah pihak Kementerian LH mengambil sampel udara dan air di wilayah terkait beberapa waktu lalu.
Rizal menyatakan bahwa parameter total partikulat dan juga kandungan zat karbon monoksida sudah memasuki kategori tidak sehat dan berisiko menyebabkan penyakit ISPA di kalangan warga. Selain itu kandungan mikroplastik dalam udara hasil pembakaran limbah plastik tersebut juga dapat meningkatkan risiko masyarakat sekitar untuk terjangkit penyakit kanker kulit.
Rizal mengaku bahwa pihaknya mendapatkan informasi bahwa penggunaan sampah plastik tersebut merupakan hal yang murah dibandingkan dengan penggunaan kayu bakar yang telah menjadi standar bahan bakar pabrik tahu di berbagai tempat di Jawa Timur.
"Kalau pakai kayu bakar para pelaku IKM tahu masih harus membeli dan membayar, sementara jika menggunakan sampah plastik dapat diperoleh secara murah dan bahkan cuma-cuma," kata Rizal.
Atas hal tersebut Rizal menegaskan akan segera menegakkan hukum bagi para oknum pelaku IKM tahu yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar pabrik.
Ia menyebut akan menindak para pemilik pabrik yang tak patuh aturan sekaligus juga akan meringkus para pemasok sampah plastik kepada para oknum tersebut.
Rizal menegaskan pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo telah menunjukkan komitmennya dan akan segera menutup operasional pabrik yang masih tidak mematuhi aturan.
Sementara itu Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara Kementerian LH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Nixon Pakpahan menyebut dari pantauan timnya di sekitar sentra industri tahu tersebut masih terlihat asap berwarna hitam yang mengepul dari cerobong-cerobong asap pabrik pembuatan tahu tersebut.
"Hingga sore ini kami masih memantau ada beberapa titik cerobong asap pabrik tahu yang terlihat mengeluarkan asap hitam hasil pembakaran sampah," kata Nixon.
Nixon menjelaskan bahwa bahaya pembakaran sampah plastik tidak hanya mengganggu warga sekitar, namun juga dapat meluas ke wilayah lain sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit kepada masyarakat yang lebih luas.
Ia meminta masyarakat untuk segera beralih menggunakan kayu bakar untuk mengurangi risiko dampak akibat pembakaran sampah plastik tersebut.