Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Jawa Timur, menyiapkan Sekolah Rakyat sementara di bekas gedung SDN Sumberdadi 2, Kecamatan Sumbergempol, sambil menunggu pembangunan permanen di Desa Rejosari, Kecamatan Gondang, selesai.
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, Sabtu, menyatakan penyiapan ini merupakan tindak lanjut permintaan Kementerian Sosial (Kemensos) agar kegiatan belajar bisa dimulai pada tahun ini meski bangunan permanen belum tersedia.
"Kalau lokasi tetap di Rejosari, ini hanya sementara sebagai sekolah transit," kata Gatut Sunu.
Pemkab, kata dia, telah menyediakan lahan seluas 7,2 hektare di Rejosari untuk pembangunan Sekolah Rakyat.
Namun, lanjutnya, pembangunan belum bisa dimulai karena kondisi lahan lebih rendah 1–2 meter dari jalan raya dan membutuhkan pengurukan.
"Pengurukan butuh biaya besar, tapi kami sudah siapkan anggarannya. Yang penting sesuai aturan dan untuk kebaikan," ujar Gatut Sunu.
Sekolah Rakyat sementara itu akan membuka jenjang pendidikan untuk SMP dan SMA.
Ia mengatakan jumlah rombongan belajar akan menyesuaikan jumlah ruang kelas yang tersedia di gedung eks SDN Sumberdadi 2, yang sudah tak digunakan sejak 2022 karena kekurangan murid.
Kepala Korwil UPASP (Unit Pelaksana Administrasi Satuan Pendidikan) Sumbergempol Eni Marhaeningsih menyebutkan gedung Sekolah Rakyat terdiri atas enam ruang kelas, satu kantor, dan satu gudang.
"Sejak 2022 sekolah ditutup karena tidak mendapat murid. Sisanya sudah dipindah ke SDN 1 dan SDN 3 Sumberdadi," kata Eni.
Lahan gedung eks SDN Sumberdadi 2 merupakan aset milik Desa Sumberdadi, sementara bangunannya milik Pemkab Tulungagung.