Banyuwangi (ANTARA) - Deputi Bidang Persidangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Oni Choituddin mengatakan praktik pengelolaan sampah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, layak menjadi contoh bagi daerah lain.
"Inilah pertimbangan kami menggelar FGD di Banyuwangi, untuk mendapatkan masukan yang lebih komprehensif terkait tata kelola persampahan," katanya dalam keterangannya di Banyuwangi, Kamis.
Oni Choituddin menyampaikan bahwa Banyuwangi dinilai berhasil mengelola persampahan bahkan dikelola dan bernilai ekonomis.
Menurutnya, Banyuwangi merupakan contoh penanganan sampah yang dilakukan secara kolaboratif dan mendapat dukungan masyarakat dan pihak swasta.
"Praktik-praktik yang ada di Banyuwangi akan kami laporkan ke pimpinan dan akan dibahas pada masa sidang berikutnya," kata Oni.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mengemukakan bahwa pemerintah daerah setempat telah menjadikan penanganan sampah sebagai prioritas program pembangunan, sehingga penanganan sampah di Banyuwangi cukup komprehensif dari hulu ke hilir.
"Kami membuat regulasi persampahan, mulai peraturan daerah, peraturan bupati, hingga surat edaran tentang pengelolaan dan pengurangan penggunaan plastik, kami juga aktif berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk menangani sampah, seperti Norwegia, Austria dan Uni Emirat Arab," ujarnya.
Wabup Mujiono mengungkapkan Banyuwangi saat ini memiliki sejumlah program persampahan mulai pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) hingga berbagai inovasi penanganan sampah yang melibatkan pihak swasta maupun masyarakat.
Pengelolaan sampah di Banyuwangi, katanya, telah berjalan selama enam tahun terakhir, dan diawali program Project Stop pada tahun 2018 yang kini telah berhasil mendirikan dua TPS 3R (reduce, reuse, recycle) di Muncar tersebut yang masing-masing berkapasitas 8 dan 10 ton per hari dan menjangkau 10 desa.
"TPS 3R di Tembokrejo Muncar ini bahkan diapresiasi Kementerian LHK dengan meraih Plakat Adipura sebagai TPS 3R Terbaik Nasional," kata Mujiono.
Selain itu, di Banyuwangi juga ada TPS 3R di Desa Balak, Kecamatan Songgon yang berkapasitas 84 ton/hari dan menjangkau 46 desa dari 7 kecamatan sekitarnya.
Saat ini juga dibangun TPS 3R di Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, yang akan menjangkau 37 desa dengan kapasitas 160 ton per hari. Selain juga akan dibangun dua terminal sampah Stasiun Peralihan Antara (SPA).
DPD RI: Pengelolaan sampah di Banyuwangi layak jadi contoh daerah lain
Kamis, 12 Juni 2025 22:00 WIB

Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat menerima kunjungan Deputi Bidang Persidangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia, Oni Choituddin. ANTARA/HO-Pemkab Banyuwangi