Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, Jawa Timur, memastikan dana hibah untuk pesantren dihapus atau terdampak efisiensi anggaran sedangkan hibah untuk masjid dan mushala akan direalisasikan pada semester dua tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemerintah Kabupaten Situbondo Iwan Subhakti mengatakan bantuan hibah untuk masjid dan mushala serta gereja saat ini sedang dalam proses dan diperkirakan direalisasikan pada Juli mendatang.
"Dari awal hibah untuk masjid dan mushala tidak terdampak efisiensi anggaran," katanya saat dihubungi di Situbondo, Jawa Timur, Minggu malam.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo sebelumnya menyatakan menghapus semua bantuan dana hibah pada APBD 2025, kecuali hibah untuk mushala karena ada atensi dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Iwan, mengenai efisiensi anggaran memang ada surat edaran dari Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, selain efisiensi surat perintah perjalanan dinas (SPPD).
Dia mengatakan peruntukan efisiensi anggaran tersebut untuk kegiatan infrastruktur yang menjadi prioritas Pemkab Situbondo.
"Itu tidak ada pengkhususan (petunjuk khusus) yang tidak boleh diefisiensi, karena sudah menjadi hak prerogatif Bupati," kata Iwan.
Pada APBD tahun 2025, Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran sekitar Rp13 miliar untuk dana hibah bagi pesantren, lembaga pendidikan, dan mushala.
Rinciannya sekitar Rp6 miliar untuk pesantren, sisanya hibah untuk lembaga pendidikan, masjid, dan mushala.