Pacitan, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jawa Timur, mengajukan tambahan kuota Sekolah Rakyat (SR) jenjang sekolah menengah atas (SMA) kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI, menyusul tingginya animo masyarakat untuk mengikuti program pendidikan gratis tersebut.
Plt Kepala Dinas Sosial Pacitan Khemal Pandu Pratikna, di Pacitan, Senin mengatakan daerahnya hanya mendapat alokasi dua rombongan belajar (rombel) dari Kemensos.
Namun karena jumlah pendaftar melebihi kuota, kata dia, Pemkab Pacitan mengusulkan tambahan empat rombel.
"Total kami ajukan enam rombel, sesuai arahan Bupati Pacitan," kata Khemal.
Ia menjelaskan data awal calon peserta dari Kemensos tercatat sebanyak 6.388 anak yang masuk kategori desil 1 dan 2 atau kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Dari jumlah itu, kata dia, sekitar 200 anak telah diverifikasi dan dinyatakan memenuhi syarat administratif, di antaranya berstatus siswa kelas 3 sekolah menengah pertama (SMP).
"Verifikasi lapangan sudah dilakukan, semoga kuota tambahan disetujui agar lebih banyak anak bisa difasilitasi," ujarnya.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat untuk memperluas akses pendidikan bagi keluarga prasejahtera.
Di Pacitan, sekolah ini akan dibangun di Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.
Namun untuk tahap awal, kegiatan belajar akan menempati Gedung Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) yang kini tengah dibenahi.
"Kami siap menyambut program ini sebagai bagian dari komitmen daerah dalam mendukung program unggulan Presiden Prabowo Subianto," kata Khemal.