Tulungagung, Jatim (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Tulungagung dan sekitarnya mencukupi dan aman hingga akhir tahun, dengan stok yang ada saat ini mencapai lebih dari 6 ribu ton di dua gudang penyimpanan.
Manajer Pupuk Indonesia Jawa Timur 2 Aris Setyowiyono dalam keterangannya di Tulungagung, Kamis (15/5), menyatakan distribusi pupuk ke sejumlah wilayah seperti Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan berjalan sesuai rencana.
Pupuk yang tersedia meliputi jenis urea, NPK, NPK kakao dan pupuk organik.
"Stok pupuk saya rasa tidak ada kekurangan. Saat ini kami memiliki sekitar 6.000 ton yang tersimpan di gudang Ngantru dan Boyolangu,” kata Aris.
Ia menjelaskan distribusi pupuk bersubsidi dilakukan hingga ke tingkat kios resmi sesuai rekomendasi Kementerian Pertanian.
Terkait isu harga pupuk yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) di lapangan, Aris menegaskan hal tersebut di luar kewenangan Pupuk Indonesia.
"Sampai saat ini penyaluran pupuk bersubsidi sudah mencapai 46 persen. Tidak ada kendala distribusi di Tulungagung," ujarnya.
Sementara itu, petani asal Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung, Suryanto, juga membenarkan ketersediaan pupuk bersubsidi di tingkat petani.
Menurut dia, stok tahun ini justru lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
"Kalau di daerah kami tidak ada masalah. Penyaluran lancar," kata Suryanto.
Ia menjelaskan pengajuan pupuk bersubsidi dilakukan setahun sebelumnya melalui Dinas Pertanian, sehingga kuota pupuk yang diterima petani sesuai dengan kebutuhan.
Namun demikian, ia mengakui masih ada sebagian petani yang belum bisa mengakses pupuk bersubsidi lantaran terkendala administrasi, seperti tidak memiliki Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) atas lahan garapannya.
"Beberapa petani terkendala karena belum ada balik nama atau SPPT-nya belum diserahkan dari desa," tuturnya.