Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menargetkan dapat menuntaskan pembangunan pasar tradisional di Kecamatan Ngadiluwih, kabupaten setempat, selama delapan bulan.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengemukakan pembangunan fisik proyek revitalisasi Pasar Ngadiluwih yang mengalami kebakaran pada 2022 tersebut sudah mulai dikerjakan.
"Pembangunan fisik kini mulai dikerjakan. Pekerjaan pembangunan ditargetkan bakal selesai selama delapan bulan," katanya di Kediri, Kamis.
Dia mengatakan dengan waktu pekerjaan delapan bulan, selama proses berjalan beberapa faktor bisa jadi berpengaruh, seperti kondisi cuaca yang yang sering turun hujan saat sore hari.
Ia juga sudah koordinasi dengan kontraktor, sehingga pekerjaan pembangunan tersebut bisa selesai tepat waktu berdasarkan waktu yang telah disepakati. Salah satunya dengan melakukan pekerjaan secara simultan atau bersamaan.
"Jadi ada strategi tertentu yang itu akan dikendalikan dari kami direksi, pengawas maupun tim kontraktor," katanya.
Ia menjelaskan, dalam pekerjaan pembangunan fisik tersebut, berdasarkan kontrak kerja dengan kontraktor, revitalisasi Pasar Ngadiluwih secara keseluruhan terdapat 18 item pekerjaan yang akan dilakukan.
Pemkab juga secara rutin melakukan peninjauan serta evaluasi, memastikan bahwa pembangunan tersebut berlangsung dengan lancar,
Proyek revitalisasi Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, tersebut dikerjakan PT Elaine Karya Abadi, dalam waktu delapan bulan, tepatnya 241 hari sejak penandatanganan kontrak yakni pada 23 April 2025 hingga 23 Desember 2025.
Saat ini, di lokasi pekerjaan bangunan pasar telah diratakan. Truk pengangkut material pun keluar masuk lokasi proyek. Selain itu, para pekerja juga sudah mulai mengerjakan pembuatan fondasi untuk pagar sisi depan.
Tutik menambahkan, berdasarkan arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, revitalisasi Pasar Ngadiluwih tersebut akan mengusung konsep dasar tradisional, modern dan berbudaya.
Sebagaimana Pasar Wates yang menjadi percontohan, pasar tradisional Ngadiluwih juga akan dilengkapi sarana prasarana modern termasuk dalam desain memasukkan sentuhan seni budaya.
Untuk desain bangunan Pasar Ngadiluwih berbeda dengan Pasar Wates. Sebagai contoh, pintu masuk maupun keluar nantinya dibuat seperti gunungan yang dibagi dua.
"Untuk atap los juga berbeda, kalau di Pasar Wates atap los tertutup, kalau di Ngadiluwih ada jarak, nanti ada sentuhan seni tersendiri di antara los itu," kata Tutik.
Untuk pembangunan Pasar Ngadiluwih, Kabupaten Kediri itu nilai proyek berdasarkan pemenang penawaran pekerjaan sekitar Rp23,8 miliar.
Adapun jumlah pedagang di pasar ini cukup besar sekitar 600 orang. Selama proses revitalisasi tersebut, para pedagang menempati TPPS (Tempat penampungan pedagang sementara) yang telah disediakan.
Sementara itu, Direktur Utama sekaligus Project Manager PT Elaine Karya Abadi Mochamad Bagus Abadi mengatakan kondisi cuaca saat ini cukup menjadi tantangan pekerjaan.
Namun, pihaknya tetap optimistis dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai batas akhir yang ditentukan.
"Untuk mengejar waktu, nantinya bisa juga dilakukan kerja lembur. Kami tetap optimistis pekerjaan bisa selesai tepat waktu," kata Bagus.*