Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur merekomendasikan 6.600 keluarga prasejahtera di daerah itu masuk kategori desil 1 untuk diprioritaskan sebagai penerima manfaat program Sekolah Rakyat (SR) yang akan diluncurkan pada Juli 2025.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, di Ponorogo, Selasa menyebut, data tersebut mengacu pada pendataan dari Dinas Sosial.
Kategori desil 1 merupakan kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan terendah atau 10 persen terbawah secara nasional.
"Ada sekitar 6.600 keluarga yang masuk desil 1. Mereka menjadi sasaran prioritas untuk program Sekolah Rakyat," kata Sugiri Sancoko.
Kang Giri, sapaan akrab Bupati, menambahkan bahwa angka tersebut masih akan dievaluasi lebih lanjut karena tidak semua anggota keluarga dalam kelompok itu bisa menjadi siswa. Sebagian di antaranya masih bersekolah atau sudah lulus.
"Jadi tidak semuanya. Nanti kita lihat kebutuhan dan kelayakannya," ujarnya.
Peserta Sekolah Rakyat akan menempuh pendidikan pada jenjang SD, SMP, dan SMA. Mereka juga akan mendapatkan pendidikan karakter serta pembinaan keagamaan di luar pendidikan formal.
"Kita siapkan pendidikan formal, karakter, dan keagamaan secara komplit," ucap bupati dua periode itu.
Untuk tahap awal, Pemkab Ponorogo akan menggunakan gedung Industri Kecil Menengah (IKM) di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, sebagai lokasi kegiatan belajar Sekolah Rakyat. Gedung ini digunakan sambil menunggu pembangunan sekolah rakyat permanen seluas 6,3 hektare di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan.