Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menargetkan luas tanam padi pada tahun ini mencapai 151.048 hektare sebagai upaya mendukung dan mewujudkan swasembada pangan nasional.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebutkan bahwa pada periode Januari hingga April 2025 luas tanam padi telah mencapai 41.874 hektare.
"Ini akan terus kami dorong hingga mencapai target 151.048 hektare pada tahun ini, termasuk dengan memanfaatkan lahan non-sawah," katanya usai acara Gerakan Menanam Padi Serentak 14 Provinsi di areal persawahan Kelompok Tani Sumbersari, Kecamatan Sobo, Kabupaten Banyuwangi, Rabu.
Pemkab Banyuwangi, lanjut Ipuk, akan terus berupaya meningkatkan produktivitas padi daerah dan salah satunya dengan menambah luas tanam padi.
"Banyuwangi mendukung program swasembada pangan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Menurut Ipuk, Pemkab juga membuat kebijakan dengan memperketat izin pembangunan di atas lahan persawahan.
Tak hanya itu, katanya, pemerintah daerah setempat juga mendorong produktivitas dengan penggunaan pupuk alternatif seperti pupuk hayati, pupuk organik cair (POC) hingga optimalisasi mekanisasi pertanian.
"Hingga 2024 pemkab sudah menyalurkan pupuk organik cair sebanyak 137.130 liter untuk lahan seluas 13.713 hektare, dan pemkab juga memberikan pendampingan intensif kepada para petani," kata Bupati Ipuk.
Ia menambahkan, ke depan Banyuwangi juga akan meningkatkan ketersediaan air baku melalui embung atau penampungan air, di antaranya embung lider, kerawang dan Singolatri.
"Kami sudah mengajukan pembangunan tiga embung besar baru baik ke pemerintah provinsi dan pusat, ini melengkapi 337 bendungan daerah yang masih berfungsi dengan baik," kata Bupati Ipuk.