Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, telah mempersiapkan fasilitas shelter khusus diperuntukkan bagi pemerlu atensi sosial (PAS) sebelum mendapatkan penanganan dan pendampingan.
Shelter atau tempat singgah pemerlu atensi sosial ini disiapkan untuk memberikan layanan lebih optimal, seperti anak punk, pengamen jalanan dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang terjaring razia penertiban.
"Mereka ditempatkan di shelter ini sambil menunggu dilakukan asesmen dan sebelum penanganan lebih lanjut," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin.
Dengan hadirnya shelter tersebut, ia berharap bisa meningkatkan pelayanan bagi kelompok pemerlu atensi sosial baik dari sisi fasilitas maupun pendampingan yang diberikan.
Menurut Ipuk, di shelter itu pula pemerintah daerah setempat bisa melakukan pembinaan dan intervensi secara menyeluruh sehingga mereka tidak akan lagi turun ke jalan untuk mencari nafkah.
"Kami akan berikan treatment sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya sehingga mereka bisa survive dengan keterampilan yang dimiliki tanpa turun ke jalanan," katanya.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini menambahkan, shelter mencakup kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program kesejahteraan sosial, di antaranya anak-anak rentan, difabel, lansia terlantar, masyarakat berpendapatan rendah, korban bencana dan mereka yang membutuhkan afirmasi khusus.
"Shelter ini sebagai tempat singgah sementara dengan batas waktu maksimal 3x24 jam, sebelum mereka kami kembalikan ke daerah asal atau dipulangkan ke keluarganya atau dirujuk ke fasilitas kesehatan kejiwaan bagi ODGJ," katanya.
Shelter PAS terletak di kompleks Graha Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 99, Kecamatan Banyuwangi.