Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur menyatakan tengah mengajukan nama-nama calon kepala sekolah kepada pemerintah daerah setempat guna mengisi kekosongan yang terjadi menyusul banyaknya kepala sekolah yang memasuki pensiun pada 1 April 2025.
Dinas Pendidikan Ponorogo mencatat sebanyak 115 sekolah negeri di wilayah tersebut mengalami kekosongan jabatan kepala sekolah dengan rincian sebanyak 96 Sekolah Dasar (SD) dan sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Saat ini jabatan kepala sekolah diisi oleh pelaksana tugas (Plt), bahkan banyak yang merangkap memimpin sekolah lain," kata Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo Nurhadi Hanuri, di Ponorogo, Rabu.
Nurhadi mengungkapkan, kekosongan terjadi karena banyak kepala sekolah memasuki masa pensiun per 1 April 2025.
Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah seiring adanya kepala sekolah lain yang segera purna tugas.
"Kendalanya, tidak banyak guru yang bersedia atau memenuhi syarat untuk merangkap sebagai kepala sekolah," ujarnya.
Menurut dia, kekosongan kepala sekolah berdampak langsung pada penurunan mutu layanan pendidikan, sebab kepala sekolah memegang peran penting dalam manajemen dan pengambilan keputusan di sekolah.
"Apalagi jika merangkap memimpin dua sekolah, tentu harus membagi waktu dan konsentrasi," kata Nurhadi.
Untuk mengatasi adanya kekosongan jabatan itu, ia menyatakan Dinas Pendidikan Ponorogo telah membuka proses seleksi pengisian jabatan kepala sekolah beberapa waktu lalu. Namun jumlah pendaftar belum mencukupi kebutuhan.
"Meski begitu, kami sudah ajukan nama-nama calon kepala sekolah kepada Pemkab untuk segera dilantik," katanya.