Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur mencatat bahwa area luas tambah tanam (LTT) di wilayah setempat mencapai 54.444 hektare pada periode Januari hingga April atau sebesar 28,30 persen dari total target seluas 192.373 hektare sepanjang 2025.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Edy Yunan Achmadi mengatakan bahwa capaian tersebut merupakan bentuk komitmen daerah setempat dalam mendukung program swasembada pangan nasional.
"Capaian LTT Lamongan sudah 28,30 persen hingga April. Kami optimistis target (yang diberikan nasional) dapat tercapai, karena musim tanam kedua sudah dimulai sejak Februari,” ujarnya di Lamongan, Rabu.
Menurutnya, Kabupaten Lamongan sebagai salah satu lumbung pangan nasional, akan terus melakukan pemantauan di lapangan guna memastikan hambatan yang dialami petani agar segera dapat diatasi.
Ia menambahkan, pihaknya juga mengoptimalkan pemanfaatan lahan lain seperti rawa untuk mendukung percepatan realisasi target hingga akhir 2025.
Selain itu, ia juga mencatat sejumlah wilayah di Kabupaten Lamongan juga mampu melakukan tanam padi hingga sebanyak tiga kali dalam satu tahun.
"Beberapa wilayah di Kecamatan Laren, Sugio, dan Maduran, bahkan mampu melakukan tanam padi hingga tiga kali dalam setahun,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyambut baik penanaman Musim Tanam (MT) II yang telah dilakukan untuk mengejar target yang diberikan oleh pemerintah pusat tersebut.
"Dengan upaya yang kami lakukan semoga dapat mewujudkan swasembada pangan tahun ini," ujarnya
Ia menjelaskan dalam upaya untuk mencapai target yang diberikan oleh pemerintah pusat itu, pihaknya memanfaatkan 7.773 hektare lahan bera, tegal, dan kebun. Sedangkan untuk total total lahan baku pertanian di wilayah setempat seluas 96.095,9 hektare.
"Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi target, seperti pemanfaatan lahan tidak produktif, penjadwalan tanam, monitoring lapangan, serta pemenuhan benih, pupuk, dan alat pertanian," jelasnya.
Ia mencontohkan, produktivitas di Desa Kedungsari , Kecamatan Kembangbahu pada areal seluas 25 hektare, mampu menghasilkan padi mencapai 7,53 ton per hektare saat masa panen.
"Produktivitas tersebut juga diiringi dengan optimalisasi serapan gabah dan mampu terjual dengan harga di atas Rp6.500 untuk gabah kering panen," tambahnya.
Hingga April 2025, Pemkab Lamongan catat LTT capai 54,4 ribu hektare
Rabu, 16 April 2025 15:39 WIB

Bupati Yuhronur Efendi (pakai rompi) saat melakukan tanam padi musim tanam kedua di Lamongan, Jawa Timur dalam program swasembada pangan nasional, Rabu (16/4/2025). (ANTARA/ HO-Prokopim Lamongan)