Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Polres Ponorogo, Jawa Timur mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025, namun,l angka pelanggaran lalu lintas justru mengalami peningkatan.
Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP Bayu Pratama Sudirno, Kamis menyebutkan bahwa selama operasi yang berlangsung pada 26 Maret hingga 8 April 2025 tersebut, tercatat 19 kejadian laka lantas.
Angka ini menurun 17 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 23 kejadian.
“Untuk korban meninggal dunia, jumlahnya tetap satu orang baik di tahun lalu maupun tahun ini,” ujar Bayu.
Ia menyebutkan, mayoritas kasus laka lantas melibatkan karyawan dan pelajar.
Pada 2024, ada 11 pelajar terlibat dalam laka lantas. Sementara di 2025, jumlahnya meningkat menjadi 19 orang.
Adapun korban luka ringan dan kerugian materiil tercatat mengalami kenaikan tiga persen, dari 29 orang pada 2024 menjadi 30 orang pada 2025.
Namun demikian, angka pelanggaran lalu lintas justru meningkat lima persen. Pada 2024, pelanggaran tercatat sebanyak 146 kasus, sementara pada 2025 menjadi 164 kasus.
“Khusus untuk pelanggaran yang dilakukan ASN turun signifikan hingga 95 persen. Sedangkan pelanggaran oleh pelajar juga menurun dari 85 orang menjadi 61 orang,” ujarnya.
AKP Bayu menambahkan, Satlantas Polres Ponorogo terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi keselamatan lalu lintas kepada masyarakat. Kegiatan ini menyasar sekolah hingga komunitas warga guna menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas.
“Kami terus memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat, terutama pelajar, agar tertib dalam berkendara,” pungkas mantan Kabag Ops Polres Nduga, Papua, tersebut.