Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Harga cabai rawit di tingkat petani Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan akibat cuaca dua pekan terakhir.
Kepala Dinas Pertanian Tulungagung, Suyanto, Selasa mengatakan, harga cabai rawit yang semula Rp60 ribu per kilogram pada Sabtu (1/3) kini naik menjadi Rp85 ribu per kilogram.
"Kenaikan ini dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan akibat cuaca serta meningkatnya permintaan, terutama karena tradisi megengan di awal Ramadan," ujar Suyanto.
Lonjakan harga di tingkat petani juga berdampak pada harga di pasaran yang kini mencapai Rp 100 ribu per kilogram.
Menurut Suyanto, curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir menyebabkan produksi cabai menurun karena tanaman cabai rawit rentan terhadap kelebihan air.
"Jika terlalu banyak terkena air, cabai bisa mengalami keriting atau bahkan gagal panen. Ini yang menyebabkan hasil panen menurun," jelasnya.
Saat ini, terdapat 36 hektare lahan cabai rawit di Tulungagung yang tersebar di 11 kecamatan, termasuk Sumbergempol, Ngantru, Kalidawir, dan Pucanglaban. Setiap hektare lahan rata-rata menghasilkan tujuh ton cabai.
Meskipun Tulungagung bukan daerah sentra cabai, produksi dari wilayah ini turut menyuplai Kediri dan Blitar.
Namun, akibat faktor cuaca, pasokan cabai dari Tulungagung kini menurun sehingga harga mengalami lonjakan.