Hanya 7,4 Persen Mahasiswa Minati Wirausaha
Senin, 20 Februari 2012 19:49 WIB
Surabaya - Staf Ahli Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Soetarto SE MM, menyatakan hanya 7,4 persen dari 4,8 juta mahasiswa yang meminati wirausaha.
"Menkop sudah mencanangkan program Sarjana Wirausaha, tapi peminatnya rendah," katanya dalam Dies Natalis ke-31 Universitas Narotama (Unnar) di kampus setempat, Senin.
Ketika mewakili Menkop dan UKM Dr Syarief Hasan MM MBA yang berhalangan hadir karena rapat kerja dengan DPD RI, ia menjelaskan 10.000-an mahasiswa mengikuti program itu.
"Ya, tahun lalu tercatat 10.000-an mahasiswa mengikuti program Sarjana Wirausaha, tapi hanya 5.000-an mahasiswa yang merealisasikan program itu," katanya.
Didampingi Rektor Unnar Ir Hj Rr Iswachyu Dhaniarti DS, ia mengatakan rendahnya peminat Sarjana Wirausaha itu seiring dengan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kemendikbud mencatat bahwa 60,87 persen lulusan SLTA dan 83,18 persen lulusan perguruan tinggi lebih berminat menjadi pekerja atau karyawan (job seeker).
"Jadi, peminat wirausaha memang tidak besar, karena itu perlu penanaman jiwa dan semangat kewirausahaan bagi pemuda dan mahasiswa," katanya.
Oleh karena itu, ia diutus Menkop ke Unnar. "Undangan Unnar itu penting, karena menunjukkan adanya perubahan orientasi kampus dari kapitalisme ke perekonomian kerakyatan," katanya.
Ditanya jumlah dana yang disiapkan Kemenkop untuk program Sarjana Wirausaha itu, ia menyatakan dana yang disiapkan Rp500 juta per tahun, tapi bisa juga lebih dari itu.
"Itu karena dana yang tersedia tidak satu jenis, di antaranya dana dari LPDB (lembaga pengelola dana bergulir), bansos (bantuan sosial), dan sebagainya," katanya.
Namun, katanya, Kemenkop akan mengutamakan proposal yang bersifat usaha produksi, bukan perdagangan, sebab kalau produksi itu dapat membantu orang lain untuk mendapatkan pekerjaan juga, misalnya warnet, laundry, ternak, dan sebagainya.
"Kalau sekadar berwirausaha itu mirip kapitalis, tapi kalau berwirausaha dengan bergotong royong untuk mengajak orang lain berwirausaha itu lebih mirip pola koperasi," katanya.
Dalam pengembangan kewirausahaan untuk sarjana/mahasiswa, katanya, Menkop hanya mensyaratkan agunan berupa ijazah untuk mengikuti program itu.
"Tapi, peminat tetap diseleksi oleh tim dari UI untuk mengecek kesungguhan dalam berwirausaha dan mental yang dimiliki untuk berwirausaha," katanya.
Dalam pembukaan Dies Natalis ke-31 Unnar yang juga dihadiri Konsul Jenderal AS di Surabaya, Kristen F Bauer, Rektor Unnar menyatakan hal terpenting dalam dies natalis adalah capaian.
"Dalam 31 tahun, laman Unnar Surabaya menduduki peringkat 72 di tingkat nasional dan 6.223 di tingkat dunia dari 20.300 universitas di seluruh dunia. Unnar juga menjadi 'runner up' Eco-Campus 2011 dan juga ISO telah kita raih," katanya. (*)