Polrestabes Surabaya Tingkatkan Pengamanan Objek Vital
Selasa, 27 September 2011 21:03 WIB
Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya meningkatkan pengamanan di beberapa objek vital dan lokasi yang dinilai rawan dari tindakan kriminal, termasuk terorisme.
"Kalau biasanya patroli hanya sekali sehari, sekarang tiga kali sehari. Tapi, di beberapa objek vital tetap 'stand by' anggota yang memang bertugas 24 jam," kata Kasat Pengamanan Objek Vital Polrestabes Surabaya AKBP Wiyono, Selasa.
Peningkatan pengamanan ini tidak lepas dari kasus ledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo, Minggu (25/9).
Akibat kejadian tersebut, satu orang yang diduga kuat sebagai pelaku bom bunuh diri tewas di lokasi, sedangkan seorang korban lainnya meninggal dalam perawatan di rumah sakit serta puluhan lainnya terluka.
Bahkan, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko dan Gubernur Jatim Soekarwo beserta seluruh Muspida sepakat meningkatkan status waspada menjadi Siaga I.
Dikatakan Wiyono, untuk menjaga keamanan dan ketertiban di beberapa lokasi, pihaknya juga berharap bantuan dari warga setempat untuk bersama-sama meningkatkan pengamanan.
"Tanpa adanya bantuan warga, mustahil keamanan dan ketertiban akan tercipta. Kami juga sudah berkoordinasi dengan satuan pengamanan ormas-ormas untuk meningkatkan keamanan," tuturnya.
Sementara itu, hal senada dikatakan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Coki Manurung. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Muspika Surabaya dan sepakat bersama–sama meningkatkan keamanan di kota pahlawan ini.
"Semua polsek jajaran juga telah berkoordinasi dengan camat, kelurahan serta tokoh masyarakat. Peningkatan pengamanan ini menjadi tanggung jawab bersama," kata mantan Kapolres Bojonegoro tersebut.
Coki Manurung menambahkan, selain meningkatkan pengamanan di tempat ibadah, pihaknya juga mengawasi ketat kedatang orang asing dan tempat-tempat penginapan, seperti hotel, tempat hiburan, mal, maupun tempat kos. (*)