Bunga rafflesia jenis Arnoldii di halaman rumah warga Batang Palupuh, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, bakal mekar pada Januari 2023.
Pegiat Wisata Palupuh, Joni Hartono di Lubukbasung, Rabu, mengatakan bunga rafflesia itu diperkirakan mekar sempurna hari pertama pada Kamis, 12 Januari 2023.
"Saat ini kondisi kelopak bunga itu sudah mulai terbuka dan mekar hari pertama pada Kamis (12/1)," katanya.
Ia mengatakan bunga rafflesia itu merupakan yang pertama mekar di halaman rumah orang tuanya pada 2023.
Dengan bertambah mekar satu individu bunga itu, kata dia, setidaknya ada 24 individu bunga rafflesia itu mekar sempurna di halaman rumah orang tuanya semenjak 2009 sampai sekarang. Saat ini masih ada puluhan knop berbagai ukuran di lokasi itu.
"Pada awal Desember 2022 sebanyak empat individu bunga rafflesia mekar sempurna secara bersamaan dengan rentan waktu hanya lima sampai 10 hari," katanya.
Ia mengakui mulai membudidayakan bunga rafflesia di halaman rumah semenjak 2000.
Ia tergerak untuk membudidayakan bunga Rafflesia karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Ia mengambil inang bunga Rafflesia dan kemudian menanamnya dalam polybag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.
Setelah inang tumbuh besar, ia menempelkan biji dari bunga Rafflesia ke inang tersebut berulang kali. Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi.
"Saya juga menanam bunga bangkai di halaman rumah orang tua. Keberadaan bunga langka itu menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi secara dekat," katanya.
Ia mengakui mulai membudidayakan bunga rafflesia di halaman rumah semenjak 2000.
Ia tergerak untuk membudidayakan bunga Rafflesia karena sering mendampingi peneliti dari negara Eropa saat riset ke kawasan Cagar Alam Batang Palupuh yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.
Ia mengambil inang bunga Rafflesia dan kemudian menanamnya dalam polybag. Setelah tumbuh, inang tersebut dipindahkan ke lahan perkarangan rumah orang tuanya.
Setelah inang tumbuh besar, ia menempelkan biji dari bunga Rafflesia ke inang tersebut berulang kali. Dengan begitu, beberapa bulan kemudian muncul knop atau bonggolnya apabila inang terinfeksi.
"Saya juga menanam bunga bangkai di halaman rumah orang tua. Keberadaan bunga langka itu menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi secara dekat," katanya.