Pemerintah Kota Mojokerto Jawa Timur mengajak Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) bersinergi mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Wali Kota Ika Puspitasari di Mojokerto, Jumat, mengatakan sudah menjadi tugas bersama mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kami sedang mengikhtiarkan bagaimana angka kenakalan remaja, termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat ditekan," katanya saat menghadiri Workshop Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang digelar Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP3A) Kota Mojokerto.
Perempuan yang akrab disapa Ning Ita mengatakan, dibutuhkan langkah yang konkret dan berkelanjutan dalam upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Mojokerto.
"Ini harus dilakukan secara berkelanjutan, tidak bisa dilakukan hit and run. Program-program pencegahan kekerasan harus berjalan terus. harus dikawal bersama-sama," ujarnya.
Ia menjelaskan, DWP dan TP PKK diharapkan bisa secara masif mensosialisasikan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Mojokerto.
"Kita harus memahami bagaimana ketika terjadi kekerasan tersebut, harus apa dan mengadu kemana. Kita juga harus membentengi keluarga kita dari kekerasan tersebut," ujarnya.
Kepala DinsosP3A Kota Mojokerto Choirul Anwar mengatakan kegiatan yang digelar dibagi dalam dua sesi masing-masing sesi pertama dengan peserta DWP Kota Mojokerto, dan sesi kedua dengan peserta TP PKK.
"Sesi pertama dengan peserta 50 orang anggota DWP, dan sesi dua dengan peserta 50 anggota TP PKK. Dengan Narasumber Psikolog dari Universitas Surabaya Dini Koes Ariyanti, S.Psi, M.Psi," ujarnya.