Madiun (ANTARA) - Bupati Madiun Ahmad Dawami bersama jajaran dan para ulama melakukan ziarah kubro sebagai rangkaian kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2022.
Bupati Ahmad Dawami mengatakan ziarah kubro dilaksanakan di Makam Ki Ageng Basyariyah di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan dan Makam Ki Anom Besari di Kuncen Caruban, Kabupaten Madiun.
"Dipilihnya dua titik makam ini karena keduanya adalah tokoh bersejarah dalam penyebaran ajaran-ajaran Islam di Madiun. Bahkan mereka adalah pembabat Kabupaten Madiun," ujar Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Ahmad Dawami, di Madiun, Sabtu.
Raden Mas Bagus Harun atau Kiai Ageng Basyariyah merupakan leluhur dari K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden Ke-4 RI.
Selain berziarah makam, Kaji Mbing bersama jajaran, para ulama, dan masyarakat juga melakukan doa bersama sebagai peringatan Hari Santri Nasional 2022 di daerah setempat.
"Kita harus mengenang para pendahulu. Meneruskan perjuangan para pendahulu dan bisa mewujudkan cita-cita pendahulu. Para santri harus rukun guna mewujudkan tujuan yang sama dan kompak agar kita mudah dalam menyelesaikan masalah," kata dia.
Ia menjelaskan santri memiliki peran besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan RI. Hingga saat ini, santri juga memiliki andil dalam membangun negeri.
Di masa sekarang ini, Kaji Mbing mengajak para santri, khususnya santri di Kabupaten Madiun untuk ikut serta mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa, dan ikut serta menjaga ketertiban masyarakat.
Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober. Peringatan Hari Santri Nasional pada tahun 2022 mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan".
Tema tersebut mencerminkan keberadaan santri yang dicatat dalam sejarah selalu ada dalam setiap fase perjalanan Indoensia, di mana ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri senantiasa berprinsip bahwa menjaga martabat kemanusiaan adalah esensi dari ajaran agama.
Bupati Madiun ziarah kubro peringati Hari Santri Nasional 2022
Sabtu, 15 Oktober 2022 19:27 WIB
Dipilihnya dua titik makam ini karena keduanya adalah tokoh bersejarah dalam penyebaran ajaran-ajaran Islam di Madiun