Surabaya (ANTARA) - Asosiasi Pengusaha Daging dan Hewan Ternak (Aspednak) Indonesia berkomitmen membantu pemerintah menjaga ketahanan pangan, khususnya daging, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah yang diprediksi permintaannya cenderung meningkat.
"Kami di sini membantu Dinas Peternakan, Satgas Pangan Polda dan pihak lainnya agar dapat memberi manfaat kepada masyarakat berupa terjaganya stok," ujar Ketua Umum Aspednak Indonesia, Isa Anshori, kepada wartawan di Surabaya, Rabu pagi.
Anggota asosiasi, kata dia, berencana melakukan berkoordinasi untuk mengawasi distribusi hewan ternak, sebab pengusaha diakuinya tidak ingin banyak sapi yang dikirim ke luar daerah, tapi malah justru membahayakan ketahanan di provinsi.
Pihaknya mengakui pemerintah tak bisa berjalan sendirian tanpa menggandeng seluruh pemangku kebijakan.
Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, populasi sapi potong di daerah setempat merupakan yang tertinggi di Indonesia, yakni 4,93 juta ekor per 31 Desember 2021.
Sedangkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri memang diakuinya terjadi fluktuatif harga daging sapi, namun tak terlalu mencolok dan masih batas wajar.
"Biasalah, sesuai hukum ekonomi tentang supply and demand atau penawaran dan permintaan. Pada 10 hari kedua bulan Ramadhan ini, permintaan mulai ada kenaikan di daging sapi dan ayam," ucapnya.
"Kalau ada kenaikan ya sekitar Rp1.000 sampai Rp3.000. Jadi sangat wajar," tambah mantan penyiar radio swasta di Surabaya tersebut.
Berdasarkan data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperkabo) di Jatim per 19 April 2022, harga komoditas daging sapi murni per kilogramnya rata-rata Rp115.365.
Rinciannya, harga rata-rata tertinggi adalah di Kabupaten Sumenep dan Kota Mojokerto sebesar Rp130.000, sedangkan terendah di Kabupaten Gresik mencapai Rp100.666.
Sementara itu, Aspednak bersama sejumlah pihak terkait telah menggelar diskusi ringan yang dikemas melalui cangkrukan membahas upaya menjaga ketahanan pangan, khususnya komoditas daging di Surabaya, Selasa (19/4) malam.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jatim Juliani Poliswari menyampaikan harga daging sapi di Jatim masih wajar, namun tetap harus menjadi perhatian agar tidak melambung terlalu tinggi.
"Di sinilah peran pemerintah, pengusaha, dan Satgas Pangan untuk mengawasi," kata dia.
Turut hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut yaitu Direktur Utama Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (RPH) Surya, Fajar Arifianto Isnugroho, serta sejumlah pengusaha sapi di Surabaya. (*)
Aspednak komitmen bantu pemerintah jaga ketahanan pangan, khususnya daging
Rabu, 20 April 2022 12:37 WIB
Kami di sini membantu Dinas Peternakan, Satgas Pangan Polda dan pihak lainnya agar dapat memberi manfaat kepada masyarakat berupa terjaganya stok