Malang (ANTARA) - Unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Jawa Timur, berjalan damai dan kondusif.
Kapolresta Malang Kota Kombes Polisi Budi Hermanto pada saat mengawasi pengamanan unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Malang, Selasa mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi aksi mahasiswa tersebut.
"Kami mengapresiasi aksi dari BEM Malang Raya dan beberapa kampus yang ada, karena aksi ini adalah aksi aman dan damai," ujar Budi.
Budi menjelaskan, pihaknya menjamin bahwa para mahasiswa yang unjuk rasa tersebut bisa menyuarakan pendapat mereka dengan bebas tanpa ada kekerasan. Ia juga menjamin tidak ada petugas yang membawa senjata api dalam mengamankan aksi tersebut.
Personel gabungan yang mengamankan unjuk rasa tersebut terdiri dari Polresta Malang Kota, Kodim 0833/Kota Malang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Malang, serta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang.
Ia menambahkan ada kurang lebih sebanyak 1.600 personel gabungan yang disiapkan untuk mengamankan aksi tersebut. Sebanyak 1.200 personel diturunkan di kawasan sekitar Gedung DPRD dan Balai Kota Malang.
"Sementara untuk 400 lainnya bersiap. Total ada 1.600 personel, itu juga tidak hanya mengamankan aksi saja, tapi juga terkait fasos, fasum dan ada petugas yang berkeliling untuk cek keamanan dan aktivitas masyarakat," paparnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Malang Kota Kompol Yoppi Anggi Khrisna menambahkan, akibat unjuk rasa tersebut, pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) di seputar Jalan Tugu, tepatnya di depan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang.
"Kami lakukan pengalihan arus lalin di seputar Jalan Tugu. Dijadikan satu arah, seperti kegiatan unjuk rasa seperti biasanya. Jadi, jalan yang di depan Balai Kota Malang dan Gedung DPRD Kota Malang ditutup," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya pihaknya telah menurunkan sejumlah anggota pada titik-titik ruas jalan yang dilewati oleh peserta aksi. Ada kurang lebih sebanyak 20 personel Satlantas Polresta Malang Kota yang diterjunkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas tersebut.
"Dari Satlantas Polresta Malang Kota, telah menurunkan 20 anggota untuk memperlancar arus lalu lintas,” tambahnya.
Dalam aksi tersebut diikuti oleh ribuan mahasiswa dari sejumlah universitas yang ada di wilayah Kota Malang. Para peserta aksi mendatangi kawasan Jalan Tugu Kota Malang kurang lebih mulai pukul 10.00 WIB dan berakhir pada 13.45 WIB.
Dalam kesempatan itu, Budi bersama Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika sempat melakukan audiensi dengan mahasiswa yang unjuk rasa tersebut. Para mahasiswa tersebut kemudian membubarkan diri menuju arah Stadion Gajayana Kota Malang.
Unjuk rasa yang digelar oleh BEM Malang Raya tersebut dilakukan terkait sejumlah isu, di antaranya adalah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Unjuk rasa mahasiswa di Kota Malang berlangsung damai
Selasa, 12 April 2022 16:37 WIB