Surabaya (ANTARA) - Anak sopir pengangkut batu bara di Pulau Kalimantan bernama Oktara Geovanny Saroza dilantik menjadi dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya periode I tahun 2022.
"Di tempat saya saat itu, di Bontang utara masih minim dokter dan menurut saya keren bisa membantu dan berkontribusi kepada orang tua," ujar Oktara Geovanny di kampus setempat, Kamis.
Dengan keterbatasan kemampuan finansial orang tuanya, Oktara berusaha mendapatkan beasiswa sejak SMP, SMA hingga lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan mendapat Bidikmisi.
"Selama kuliah saya juga rutin cari jobside, seperti kerja di event-event dan juga mengajar privat," katanya.
Dekan FK Unair Prof. Budi Santoso mengungkapkan jika banyak kisah di balik pelantikan dokter kali ini. Apalagi pelantikan ini merupakan pelantikan pertama yang dilakukan sepenuhnya secara tatap muka.
Prof. Bus, sapaan akrabnya, mengingatkan lulus dokter dari FK Unair bukanlah akhir dari proses pembelajaran. "Tugas kita sebagai dokter harus terus belajar," ujarnya.
Ia menyatakan siap memberikan rekomendasi kepada dokter yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Harapannya, para dokter ini kembali untuk memajukan almamaternya.
Untuk saat ini, beberapa lulusan FK Unair juga sedang menempuh pendidikan tinggi di luar negeri, seperti di Kobe dan Oita University, Jepang. China Medical University, Taiwan, dan University of Groningen, Belanda.
"Jika dokter-dokter lulusan FK Unair berpuas diri tanpa menambah skill, bukan mustahil akan tergerus perubahan zaman. Bahkan kalah dengan dokter-dokter asing," ujarnya.
Anak sopir pengangkut batu bara dilantik jadi dokter FK Unair
Kamis, 27 Januari 2022 16:02 WIB