Surabaya (ANTARA) - Seluruh rumah sakit dan rumah sakit darurat di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini sedang dalam status waspada terhadap mutasi varian baru virus COVID-19 atau Omicron.
"Rumah sakit itu semuanya waspada dan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak terisi," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, semenjak varian omicron terdeteksi masuk Indonesia, Dinkes Surabaya langsung melakukan tracing secara berkala dan meminta seluruh lapisan masyarakat memperketat protokol kesehatan (prokes).
Pengetatan prokes tersebut, lanjut dia, harus tetap dilakukan, baik saat berkegiatan maupun saat berada di dalam rumah. "Tetap kita perketat penerapan protokol kesehatan, kemudian kita juga melakukan tracing,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.
Oleh karena itu, Feny menerangkan, meskipun angka kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya sudah mulai melandai, dia bersama jajarannya terus aktif melakukan tracing, seperti, pelaksanaan tes usap 10 persen di lingkungan kantor pemerintahan dan kantor swasta yang telah dilaksanakan.
"Minimal 10 persen dari institusi harus kita tes, jadi memang kita mencari ada yang positif atau tidak," ujarnya.
Dari hasil tracing tersebut, apabila ditemukan kasus positif COVID-19, Dinkes Surabaya melalui Puskesmas setempat akan meminta pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk melakukan isolasi. Harapannya, agar virus tersebut tidak mudah menyebar dan menimbulkan lonjakan COVID-19.
"Surabaya tidak ada (Omicron). Sampai hari ini Surabaya belum ada laporan, hanya (mutasi) Delta," ujar dia.
Sedangkan untuk mengantisipasi mutasi varian virus dari wisatawan asing dan Pekerja Migran Indonesia (PMI), lanjut dia, pihaknya akan melakukan karantina atau isolasi. Baik sebelum masuk ke Kota Surabaya atau saat hendak pulang ke daerahnya masing-masing.
"Harus karantina, jadi harus ada di perbatasan. Kalau ada dari luar negeri (warga asing atau PMI) kita (lakukan) karantina," katanya.
Meski demikian, lanjut dia, untuk capaian vaksin di Kota Surabaya sudah mencapai 100 persen lebih, baik untuk vaksin dosis satu dan dosis dua. Sebab, pelaksanaan vaksinasi tersebut akan terus digelar.
"Anak-anak juga hampir 100 rubi dosis yang sudah disuntikkan, pelaksanaan vaksin tidak berhenti. Makanya warga harus menjaga prokes, Insya Allah kalau kita taat mudah-mudahan virus ini bisa pergi," katanya. (*)
Antisipasi Omicron, rumah sakit di Surabaya dalam status waspada
Kamis, 23 Desember 2021 10:23 WIB
Rumah sakit itu semuanya waspada dan kita siap, tapi mudah-mudahan tidak terisi