Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji menilai hari santri merupakan momentum sangat tepat untuk meneladani semangat juang KH. Hasyim Asyari.
"Hadratuss syaikh bukan hanya sekadar pengasuh pondok pesantren tetapi penggerak sekaligus sumber inspirasi perjuangan masyarakat Indonesia dalam kemerdekaan Indonesia," ujarnya usai berziarah ke Makam KH. Hasyim Asyari dan KH. Abdurrahman Wahid di Komplek Pesarean Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, Jumat.
Anggota DPR RI Dapil VI Jatim tersebut menilai bahwa Resolusi Jihad yang dikeluarkan pada 22 Oktober 1945 oleh KH. Hasyim Asyari mampu memompa semangat persatuan seluruh anak bangsa.
Tidak jauh berbeda dengan Sang Kakek, KH. Abdurrahman Wahid juga memiliki medan perjuangan sendiri.
Menurut dia, di saat politik identitas begitu gencar muncul di permukaan dan mengancam integrasi Indonesia, Gus Dur mampu mengelola perbedaan dan merangkul semua golongan masyarakat.
"Gus Dur adalah salah satu anugerah yang dimiliki Indonesia, saat politik identitas menguat ke permukaan dan mengancam keutuhan NKRI, beliau mampu mengelola perbedaan itu dan merekatkan kembali," ucapnya.
"Beliau dikenal sebagai seorang yang bisa diterima dan menerima semua golongan. Semangat itu juga mesti kita teladani agar persatuan Indonesia semakin kokoh," katanya menambahkan.
Bagi Sarmuji dua tokoh beda generasi beda zaman ini telah memberi warna besar bagi perjalanan bangsa Indonesia.
Sementara itu, turut mendampingi Sarmuji antara lain Wakil Ketua bidang Kaderisasi dan Keanggotaan sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim Kodrat Sunyoto, Wakil Ketua bidang Organisasi Heri Sugihono, Plt Ketua DPD Golkar Jombang Pranaya Yudha Mahardika, dan beberapa anggota dewan FPG Jombang. (*)
Ketua Golkar Jatim: Hari santri momentum teladani semangat juang KH Hasyim Asyari
Sabtu, 23 Oktober 2021 6:17 WIB
Hadratuss syaikh bukan hanya sekadar pengasuh pondok pesantren tetapi penggerak sekaligus sumber inspirasi perjuangan masyarakat Indonesia