Surabaya (ANTARA) - Bantuan penanganan COVID-19 yang datang dari berbagai stakeholder diharapkan mampu mendorong pemberdayaan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Kami atas nama Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari para stakeholder," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Hendro Gunawan saat menerima bantuan dari para stakeholder di Balai Kota Surabaya, Senin.
Adapun bantuan tersebut datang dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero), Tbk Kantor Cabang Surabaya berupa rapid antigen sebanyak 2.000 test. Ada pula bantuan dari Dutch Business Network (DBN) berupa 255 paket sembako yang berisi beras 2,5 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter dan PT Nestle berupa 300 karton minuman kurma.
Bantuan itu juga datang dari Yayasan Bersama Indonesia Sehat berupa satu unit ambulans untuk pinjam pakai kepada Pemkot Surabaya. Bahkan, PT Mitra Informatika juga memberikan bantuan berupa satu unit ambulans yang dihibahkan kepada Pemkot Surabaya.
"Alhamdulillah saat ini Kota Surabaya sudah menjadi level 1 berdasarkan asesmen situasi COVID-19 Kementerian Kesehatan. Ini bukan hanya karena Pemkot Surabaya, tapi juga peran bapak ibu semua. Sehingga, kita bisa menangani pandemi COVID-19 ini dengan baik," kata Hendro.
Meski demikian, Hendro mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat. Menurutnya, penerapan prokes ketat dapat menjaga diri maupun orang lain dari penularan COVID-19.
Oleh sebab itu, Hendro juga mengajak para stakeholder untuk bergotong royong dan bahu-membahu dalam upaya menggerakkan kembali roda perekonomian di Kota Surabaya. Terutama, membangkitkan kembali sektor UMKM yang sangat terpukul selama masa pandemi COVID-19.
"Kemudian, mungkin nanti akan ada bantuan dari bapak ibu berupa pelatihan-pelatihan untuk pedagang di Sentra Wisata Kuliner (SWK). Sehingga, sektor di seluruh UMKM kita bisa bergerak," ujarnya.
Ia mencontohkan, dalam upaya memberdayakan UMKM, pemkot telah meluncurkan aplikasi E-Peken (Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo). Aplikasi itu berguna untuk mempermudah transaksi antar pembeli, pedagang kelontong, koperasi, dan UMKM yang ada di Kota Pahlawan.
"Kami wajibkan kepada ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemkot Surabaya untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari mereka melalui aplikasi tersebut. Tujuannya untuk kesamaan pemberdayaan ekonomi, jadi teman-teman ASN ini bisa membantu, selain itu dari sisi UMKM mereka bisa mendapatkan harga yang pantas," katanya. (*)
Bantuan stakeholder dorong pemberdayaan UMKM di Kota Surabaya
Senin, 27 September 2021 17:00 WIB
Kami atas nama Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari para stakeholder