Surabaya (ANTARA) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X telah memproduksi sekitar 146.823 ton gula selama tiga bulan kegiatan giling tebu di sembilan pabrik gula yang tersebar di wilayah Jawa Timur.
Direktur PTPN X Tuhu Bangun dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Surabaya, Jumat, menjelaskan jumlah gula sebanyak itu dihasilkan dari giling sekitar 2,07 juta ton tebu dengan rendemen rata-rata 7,41 persen.
"Angka produksi yang telah dicapai per 15 Agustus 2021 cukup baik. Dalam upaya mencapai target produksi, kami tetap melakukan monitoring, evaluasi, dan perbaikan setiap harinya, baik di sisi on farm (kebun tebu) maupun off farm (pabrik)," sebut Tuhu.
Pada sisi on farm, lanjutnya, tebu yang masuk pabrik gula wajib memenuhi standar MBS, yakni Manis, Bersih, dan Segar, sehingga nantinya rendemen yang dihasilkan juga tinggi.
"Dari sisi off farm, jam berhenti dan losses (kerugian) terus ditekan semaksimal mungkin," ucap Tuhu.
Pada musim giling 2021, PTPN X menargetkan produksi gula sebanyak 330 ribu ton dengan tebu digiling sekitar 4 juta ton dan rendemen rata-rata 8,03 persen. Target produksi itu naik dari realisasi produksi musim sebelumnya sekitar 275 ribu ton.
PTPN X yang mengelola sembilan pabrik gula di Jatim telah mengawali musim giling 2021 pada 20 Mei di PG Gempolkrep Mojokerto dan PG Ngadiredjo Kediri. Setelah itu, giling diikuti tujuh pabrik lainnya, meliputi PG Kremboong Sidoarjo, PG Djombang Baru (Jombang), PG Tjoekir (Jombang), PG Lestari (Nganjuk), PG Meritjan (Kediri), PG Pesantren Baru (Kediri), dan PG Modjopanggong (Tulungagung).
Menurut Tuhu Bangun, ada sejumlah tantangan dihadapi pada musim giling tahun ini, di antaranya kompetisi yang ketat dalam memperoleh bahan baku tebu. Namun, PTPN X sudah mempersiapkan berbagai strategi untuk pengamanan tebu.
Setelah melewati satu bulan giling terlihat kinerja produksi tebu yang moncer dibanding tahun lalu, baik dari jumlah gula yang dihasilkan, jumlah gula milik PTPN X maupun rendemen yang naik dibanding tahun lalu.
"Berdasarkan parameter tersebut, kami optimistis akan ada perbaikan dari komoditas tebu jika dibandingkan tahun lalu," tambah Tuhu.
Pada bagian lain, Tuhu Bangun menambahkan bahwa PTPN X juga semakin gencar melakukan optimalisasi aset dengan memanfaatkan berbagai peluang bisnis yang ada, antara lain kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk membangun tempat penampungan pasir di Sukowono, pemanfaatan tanah di Ngunut dengan luas 50 hektare yang kemungkinan dipakai oleh IAIN Tulungagung.
Selain itu, pemanfaatan lahan di wilayah Kediri untuk akses pengembangan bandar udara dan optimalisasi Kebun Klaten seluas 10 hektar yang dimanfaatkan untuk budi daya berbagai komoditas dan akan ditanami tembakau.
"Revenue dari optimalisasi aset ditargetkan sebesar Rp15 miliar," ujar Dirut PTPN X Tuhu Bangun.
Tiga bulan giling, PTPN X produksi 146.823 ton gula
Jumat, 20 Agustus 2021 21:49 WIB